BoJ Diperkirakan Akhiri Jeda Desember, Yen Menguat dan Implikasi terhadap USDJPY

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menegaskan bahwa pertemuan 19 Desember berpotensi mengakhiri jeda panjang dalam kenaikan suku bunga, mencerminkan inflasi yang tetap tinggi dan dorongan fiskal baru.

Pasar telah menilai peluang kenaikan Desember dengan probabilitas lebih dari 80 persen, sehingga Yen menguat terhadap dolar dan berpotensi memperkuat posisi JPY hingga 2026 menurut analis valuta asing.

Dalam pidatonya di Nagoya, Ueda menyatakan BoJ akan menimbang aktivitas ekonomi, harga domestik dan global, serta dinamika pasar keuangan sebelum memutuskan langkah kebijakan yang tepat.

Dampak pasar dan prospek yen terhadap USDJPY

Reaksi pasar langsung menyesuaikan ekspektasi kebijakan, mendorong Yen menguat dan menambah kemungkinan pergeseran tren bagi pasangan USDJPY di sisa tahun ini.

Paket fiskal pemerintah yang baru juga disebut akan memberikan dorongan inflasi, memperkuat tekanan untuk tindakan kebijakan yang lebih hawkish di BoJ dan menambah fondasi untuk Yen yang lebih kuat, minimal hingga tahun 2026.

Para analis menilai bahwa dinamika inflasi, terutama komoditas pangan, bersama stimulus fiskal bisa mengubah jalur suku bunga kebijakan, sehingga pasar mengubah harga aset secara signifikan di awal Desember.

Analisis teknikal dan rekomendasi trading

Secara fundamental, tekanan inflasi yang persisten dan risiko fiskal menempatkan yen pada posisi mendukung koreksi terhadap USDJPY jika BoJ benar benar menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember.

Tanpa data harga terkini, level entry dan target keuntungan sulit dipastikan; rekomendasi manajemen risiko menjadi kunci bagi pelaku pasar yang ingin memanfaatkan potensi pergerakan jangka menengah.

Analisis sinyal trading berdasarkan isi artikel mengarah pada potensi penurunan USDJPY jika ekspektasi kenaikan suku bunga terwujud, tetapi karena tidak ada level harga jelas, sinyal praktis saat ini disarankan untuk dinilai ulang ketika data harga tersedia.