Emas Antam Tembus Rp2.425.000/gram, Tren Naik Berlanjut

Emas Antam Tembus Rp2.425.000/gram, Tren Naik Berlanjut

Harga emas batangan ANTAM kembali menguat ke Rp2.425.000 per gram, melanjutkan tren positif yang terlihat sejak akhir November. Kenaikan hari ini sekitar Rp10.000 dibandingkan penutupan sebelumnya, mencerminkan minat beli domestik yang tetap kuat.

Dari sisi pola, momentum kenaikan menunjukkan tren naik dengan koreksi relatif sehat. Sejak awal November, emas berada di kisaran Rp2.278.000 dan perlahan bergerak naik sesuai sentimen global terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi internasional.

Memasuki pertengahan hingga akhir November, area Rp2.350.000–Rp2.380.000 menjadi zona penguatan utama. Harga sempat koreksi ringan di pekan ketiga, namun permintaan kembali menguat dan menembus Rp2.400.000 untuk mencapai level tertinggi terbaru sekitar Rp2.425.000.

Kondisi Emas Global dan Dinamika Dolar

Di pasar luar negeri, dolar AS memulihkan pelemahannya setelah data PMI ISM melemah, menjaga rupiah melemah tipis di kisaran 16.617 per dolar di sesi Asia.

Di sisi lain, saham ANTM melemah sekitar 1% pada sesi perdagangan hari ini, turun ke level 2.960 dari 2.990, menunjukkan bahwa sentimen di sektor tambang logam masih dibayangi oleh dinamika permintaan global dan harga komoditas internasional.

Indeks dolar atau DXY rebound ke area 99,44 setelah data manufaktur AS membuat pasar kembali menimbang arah aliran dana, sementara sentimen terhadap emas global tertekan oleh penguatan dolar.

Analisis Teknis dan Outlook Harga Emas

Secara teknis, emas global gagal menembus Fibonacci Extension 1.618 di sekitar USD 4.240–4.250, sehingga tekanan jual mulai dominan dan membawa harga menuju fase korektif.

Selama harga bertahan di atas support dinamis sekitar USD 4.200, bias jangka pendek masih positif meski ada peluang koreksi jika turun menembus level tersebut menuju area 4.160–4.128.

Untuk melanjutkan rally, emas perlu menembus zona 4.240–4.250 dan kemudian menargetkan level 4.375 serta 4.511. Momentum terlihat melemah lewat RSI pada grafik 4 jam, mengindikasikan fase konsolidasi menunggu katalis baru.