Inflasi Eurozona Dekat Target ECB Menguatkan Prospek Kebijakan 2026–2027

Segmen 1: Prospek inflasi dan arah kebijakan ECB

Estimasi inflasi awal kawasan euro untuk November tetap mendekati target 2% y/y, sehingga memberikan dukungan bagi sikap ECB untuk mempertahankan suku bunga saat ini kecuali terjadi guncangan ekonomi yang signifikan.

Secara inti, tekanan inflasi inti pada harga jasa masih tinggi sekitar 3,5% y/y meskipun perubahan bulanan terlihat melonggar, menunjukkan inflasi inti tidak sepenuhnya melunak seiring dengan dinamika fiskal yang mungkin terjadi di masa depan.

Pasar tenaga kerja yang sangat ketat turut membatasi ruang untuk pemangkasan suku bunga jangka pendek; pelonggaran fiskal yang meningkat berpotensi mendorong diskusi mengenai jalur kebijakan di tahun-tahun mendatang.

Segmen 2: Pasar tenaga kerja dan dinamika inflasi jasa

Tingkat pengangguran tetap berada di level rendah, menandakan pasar tenaga kerja yang kuat dan stabilitas pendapatan rumah tangga yang berperan penting bagi permintaan domestik.

Pelacak upah menunjukkan pertumbuhan yang melambat namun masih memadai untuk mempertahankan inflasi jasa yang tinggi. Perkembangan ini menjadi kunci bagi tekanan biaya tenaga kerja di sektor layanan sepanjang 2026.

Ekspektasi inflasi rumah tangga baru-baru ini meningkat, memberikan celah bagi anggota Dewan Gubernur yang lebih berhati-hati terhadap pemangkasan tanpa syarat terhadap kebijakan moneter serta potensi respons kebijakan fiskal.

Segmen 3: Proyeksi kebijakan dan risiko pasar

Staf ECB serta harga pasar menunjukkan proyeksi inflasi di bawah 2% untuk beberapa tahun mendatang, menggarisbawahi perbedaan dengan skenario yang lebih ekspansif bila pelonggaran fiskal berlanjut dan pertumbuhan PDB meningkat.

Pasar memperkirakan tidak adanya perubahan pada suku bunga ECB sepanjang 2026, sejalan dengan proyeksi inti kami. Namun, risiko condong ke arah pemangkasan jangka pendek dan risiko kenaikan di kemudian hari seiring pelonggaran fiskal yang meningkat.

Bagi pelaku pasar, jalur kebijakan yang fleksibel menambah peluang di EURUSD, meski perlu diawasi rilis data inflasi, pasar kerja, dan dinamika fiskal kawasan euro untuk menilai arah jangka menengah.