Ketegangan AS-Venezuela Belum Menggerakkan Harga Minyak Meski Ekspor Meningkat

Penutupan ruang udara yang dilakukan AS pada akhir pekan menambah ketegangan geopolitik antara kedua negara. Meski demikian, laju produksi minyak di Venezuela tidak menunjukkan gangguan berarti; data terbaru tetap menunjukkan output yang cukup dekat dengan level bulan sebelumnya.

Analisis industri menunjukkan bahwa ekspor minyak Venezuela pada November naik menjadi sekitar 590.000 barel per hari, mengimbangi kekhawatiran atas tekanan AS terhadap pemerintahan Maduro. Angka ini melanjutkan tren peningkatan ekspor yang membatasi dampak gangguan politik pada aliran minyak.

Selain itu, Oktober lalu mencatat produksi sekitar 950.000 bpd, hanya turun sekitar 50.000 bpd dari titik tertinggi 5½ tahun pada September. Perubahan ini menegaskan stabilitas relatif pasar minyak meski dinamika regional penuh ketidakpastian.

Implikasi pasar minyak dan prospek harga

Harga minyak sejauh ini sebagian besar tidak terpengaruh oleh sengketa Venezuela-AS. Pasar tampaknya menafsirkan ketegangan sebagai risiko geopolitik jangka pendek tanpa dampak langsung pada pasokan global.

Data dari firma analisis Kpler menunjukkan bahwa peningkatan kehadiran AS di Karibia kemungkinan tidak mengubah aktivitas ekspor pada November, dengan ekspor sekitar 590.000 bpd yang sekitar 160.000 bpd lebih tinggi dibanding Oktober.

Ringkasnya, komponen produksi dan ekspor menunjukkan ketahanan pasokan meskipun ketegangan politik meningkat. Hal ini menjelaskan pergerakan harga yang relatif tenang hingga saat ini dan menambah keyakinan bahwa pasar lebih fokus pada volume pasokan daripada eskalasi aliansi geopolitik.