USD/JPY Dipantau Ketat Seiring Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Kenaikan BOJ

Pergerakan USD/JPY bulan ini tetap sensitif terhadap perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan Bank of Japan (BOJ). Pasar menakar peluang pemotongan suku bunga The Fed pada 10 Desember, sementara BOJ diantisipasi menaikkan suku bunga pada 19 Desember, sebagai bagian dari upaya Tokyo menstabilkan yen.

The Fed dan BOJ membentuk arah utama pasangan mata uang melalui perbedaan kebijakan bulan ini, sehingga investor menilai bagaimana arus modal dapat berubah seiring perubahan suku bunga yang diharapkan. Ketidakpastian kebijakan menambah dinamika harga valuta asing secara keseluruhan.

Kombinasi ekspektasi terhadap kebijakan The Fed dan sinyal dari BOJ mendorong investor untuk menjaga posisi yang seimbang, meskipun volatilitas imbal hasil JGB turut memberi tekanan pada dinamika pasangan mata uang.

Peran Pemilu dan Kandidat Ketua The Fed

Pembicaraan mengenai kandidat Ketua The Fed menambah dimensi politik pada kompas pasar. Pasar menilai Kevin Hassett sebagai kandidat yang kredibel dan dapat dikonfirmasi di hadapan Senat, yang dapat menjaga independensi kebijakan moneter meskipun ada perubahan di White House.

Trump menegaskan bahwa dia telah membuat keputusan terkait calon pemimpin The Fed berikutnya, dan pasar menunggu konfirmasi yang bisa mengalihkan ekspektasi kebijakan dari Jerome Powell ke arah kandidat bayangan yang lebih ramah pasar.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyinggung kemungkinan pengumuman sebelum Natal, potensi pergeseran sinyal kebijakan dari pejabat utama The Fed menuju opsi yang lebih pro-pasar, sehingga pasar mencermati langkah politik dan ekonominya secara bersamaan.

Implikasi Inflasi Global dan Fokus Pasar

Inflasi global tetap menjadi fokus, terutama terkait bagaimana lemahnya yen berpotensi memunculkan tekanan inflasi di Jepang dan mempengaruhi kebijakan moneter domestik. Investor memantau bagaimana perubahan nilai tukar bisa berdampak pada harga impor dan biaya produksi.

Imbal hasil JGB yang meningkat turut memicu volatilitas di pasar, tetapi trader tetap diarahkan untuk fokus pada perbedaan kebijakan antara The Fed dan BOJ serta bagaimana dinamika tersebut mengubah ekspektasi risiko mata uang.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda menegaskan bahwa kekhawatiran tarif berkurang, ia lebih memperhatikan bagaimana lemahnya JPY bisa mendorong inflasi, sehingga kebijakan bank sentral Jepang tetap menjadi pusat perhatian pasar dalam beberapa minggu ke depan.