USD/JPY Terseret Katalis BoJ dan ISM, Sinyal Jual Menguat di sekitar 155,45
Harga USD/JPY melemah di awal sesi Asia menuju sekitar 155,45, menandakan yen mengambil pijakan lebih kuat terhadap dolar AS setelah pernyataan kebijakan hawkish dari BoJ.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda menilai dewan bisa menaikkan suku bunga pada Desember, menyoroti kebutuhan untuk mengatur kebijakan jika inflasi menanjak atau terlalu lama menahan langkah.
Rilis komentar tersebut memperlihatkan risiko bagi USDJPY, karena ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan BoJ meningkat dan mendukung pelemahan dolar jika konsensus Desember terealisasi.
Data Ekonomi AS dan Macroeconomics
PMI Manufaktur ISM AS untuk November turun menjadi 48,2, melanjutkan tren kontraksi untuk sembilan bulan berturut-turut, dan di bawah konsensus 48,6.
Data tersebut menambah tekanan pada dolar AS dengan meningkatkan spekulasi mengenai pelonggaran kebijakan The Fed, sehingga berpotensi menambah lemah dolar terhadap yen.
Pedagang juga menantikan laporan ADP Employment Change dan PMI Jasa ISM sebagai petunjuk tambahan bagi arah dolar di sisa pekan, yang bisa mempengaruhi USD/JPY dalam jangka pendek.
Outlook Trading dan Rencana
Dengan kombinasi faktor fundamental, ada peluang bagi USDJPY untuk melemah lebih lanjut jika data ekonomi AS tetap lemah dan BoJ tetap hawkish.
Dari sisi risiko-keuntungan, sinyal jual pada USDJPY bisa direalisasikan dengan target sekitar 154,45 dan stop sekitar 156,10 untuk menjaga rasio risk-reward lebih dari 1:1,5.
Strategi ini menekankan perlu memantau perkembangan laporan ekonomi AS serta perubahan kebijakan BoJ di Desember, karena pergerakan pasangan ini sangat reaktif terhadap kedua katalis tersebut.