USD Memantul dari Level Rendah: Imbal Hasil Treasury Stabil dan Analisis Makro Menuju Kebijakan Selanjutnya
USD memantul dari level terendah pertengahan November, namun upaya untuk rebound belum mampu menembus moving average 200-hari yang menjadi acuan teknikal utama dalam beberapa bulan terakhir.
Pergerakan ini mencerminkan sifat pasar yang sedang mencari arah setelah serangkaian data yang beragam, dengan fokus pada dinamika suku bunga dan ekspektasi kebijakan selanjutnya.
Analisis menunjukkan bahwa pelaku pasar menunggu sinyal lebih jelas dari data ekonomi berikutnya sebelum menyesuaikan posisi jangka pendek, meski kecenderungan saat ini cenderung datar dalam jangka pendek.
Imbal Hasil Treasury dan Likuiditas Obligasi Korporasi
Imbal hasil Treasuries berjangka 10 tahun relatif stabil di sekitar 4,09 persen meski tekanan dari permintaan korporasi menarik perhatian investor dengan profil risiko berbeda.
Merck & Co memimpin gelombang penerbitan dengan total sekitar 15,8 miliar dolar di tranche 20, 30, dan 40 tahun, menunjukkan kapasitas pasar obligasi panjang umur untuk menggalang dana meski volatilitas tetap ada.
Dengan mempertimbangkan data pinjaman korporasi yang berat, pasar menilai permintaan terhadap obligasi pemerintah tetap ada meski spread relatif sempit, yang mendukung stabilitas imbal hasil secara keseluruhan.
Analisa Katalis Makro dan Implikasi Pasar
Kontraksi aktivitas manufaktur AS pada November secara tidak terduga lebih dalam dari perkiraan, menambah tekanan pada ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds di bulan Desember.
Rasio pesanan baru terhadap inventaris turun di bawah 1, menunjukkan bahwa perusahaan mungkin perlu mengurangi produksi ketika pasokan melampaui permintaan, memperhatikan risiko perlambatan ekonomi nyata.
Indeks harga yang dibayar naik 0,5 poin namun tetap jauh dari puncaknya, menyiratkan bahwa risiko inflasi relatif terbatas meski terdapat tekanan pada pasar tenaga kerja yang akhirnya mempengaruhi kebijakan moneter di masa depan.