USD Memulai Desember Lemah di Tengah Antisipasi ISM dan Kandidat Ketua Fed
Desember dibuka dengan pelemahan dolar terhadap mata uang utama, terdorong oleh penyempitan spread imbal hasil antara AS dan kelompok negara G6. Para analis menilai posisi dolar berada di fase koreksi alami setelah lonjakan sebelumnya, dengan fokus pada data awal yang bisa mengubah arus aliran modal.
Pergerakan harga menunjukkan arus kontrak berjangka yang lebih konstruktif bagi penurunan dolar, sementara saham AS tampak siap untuk dibuka lebih rendah karena ekspektasi risiko dan likuiditas di awal bulan.
Secara umum, jalur pergerakan dolar diperkirakan akan mengalami konsolidasi dalam beberapa sesi ke depan, meskipun perbedaan suku bunga AS dengan mitra G6 yang menyempit mendukung bias ke arah penurunan bagi indeks dolar.
ISM Manufaktur November Menjadi Sorotan
Investors menantikan rilis data manufaktur ISM bulan November, dengan ekspektasi indeks utama sekitar 49,0, sedikit lebih rendah dari garis 48,7 pada bulan Oktober, menandakan kontraksi yang melambat.
Sub-indeks yang dipantau, terutama Harga Dibayar dan Ketenagakerjaan, memberikan gambaran perubahan tekanan harga dan tenaga kerja di sektor manufaktur yang sedang berjalan menuju pelemasan inflasi.
Harga yang Dibayar diperkirakan akan turun membawa sinyal pelonggaran inflasi, sementara indikator Ketenagakerjaan menunjukkan dinamika tersendiri namun tetap berada di wilayah yang tidak terlalu agresif, menambah ruang bagi kebijakan moneter ke arah pelonggaran.
Kandidat Ketua Fed dan Implikasi Kebijakan
Trump menyatakan bahwa pengumuman calon Ketua Fed akan dilakukan segera, dengan Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, disebut sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Jay Powell ketika masa jabatan berakhir.
Hassett dikenal sebagai pendukung pemotongan suku bunga yang lebih agresif, dan beberapa pernyataan terakhirnya sejalan dengan pandangan Presiden bahwa suku bunga bisa berada pada tingkat yang lebih rendah dari proyeksi pasar saat ini.
Pilihan tersebut dipandang dapat mempengaruhi jalur kebijakan moneter ke depan, dinamika imbal hasil, serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi, sehingga para pelaku pasar akan mengawasi perkembangan lebih lanjut untuk menilai implikasinya pada aset berisiko dan dolar secara umum.