USD Pulih di New York: Risiko Pasar dan Ekspektasi Fed Memetakan Arah EURUSD
USD berhasil memantul di sesi New York setelah mengalami tekanan di Eropa, didorong oleh aliran safe-haven menjelang kondisi risiko yang meluas. Analisis ini merujuk pada pandangan Francesco Pesole, analis Valas dari ING.
Pergerakan dolar terlihat tinggi dibandingkan selisih suku bunga jangka pendek antara mata uang G10 utama, meskipun terdapat tekanan awal pada sesi Eropa yang kemudian terbalik di pasar New York akibat arus safe-haven menuju aset-aset defensif.
Kondisi pasar saat ini menunjukkan tren penurunan pada obligasi dan aset berisiko, sehingga belum ada sinyal jelas bagi arah dolar. Banyak pelaku pasar menilai diperlukan stabilitas risiko untuk memberikan ruang bagi dolar turun sepanjang pekan ini.
Faktor yang Mendorong Pergerakan Mata Uang
Dolar tetap relatif mahal dibandingkan sebagian besar perbedaan suku bunga jangka pendek di wilayah G10, menandakan posisi dolar yang dominan dalam jangka pendek.
Rilis data ISM manufaktur kemarin tidak merubah pandangan pasar mengenai pemotongan suku bunga Fed di Desember; meski beberapa komponen harga yang dibayar sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, pembacaan indeks utama cenderung lemah.
Dengan data tersebut, pasar tampaknya menahan ekspektasi dovish menjelang pertemuan The Fed pekan depan, menyiratkan fokus pada bagaimana kebijakan dapat menyeimbangkan risiko ekonomi dan inflasi.
Implikasi Kebijakan dan Respons Pasar
Tekanan risiko yang rendah dan preferensi terhadap aset safe-haven menjaga dolar pada posisi kuat hingga ada kejutan kebijakan yang jelas.
Seiring stabilnya sentimen risiko, banyak trader menaruh perhatian pada pergerakan pasangan mata uang utama seperti EURUSD yang akan terpengaruh oleh data ekonomi dan komentar pejabat bank sentral.
Jika The Fed menyampaikan sinyal dovish yang lebih kuat dari ekspektasi, dolar bisa melemah terhadap mitra utama; sebaliknya, kebijakan yang lebih hawkish bisa menjaga dolar tetap kuat hingga rilis keputusan.