WTI Stabil di Sekitar $59,20 Didorong Dolar dan Ketegangan Pasokan
Reaksi Harga dan Kondisi Pasar
Harga minyak WTI mendekati 59,20 dolar AS per barel pada perdagangan Selasa, tertekan oleh kekuatan dolar yang cenderung menekan komoditas siklikal seperti minyak. Pergerakan ini mencerminkan bagaimana dolar yang kuat membatasi kenaikan harga minyak meskipun ada elemen pendukung dari dinamika pasar energi.
Laju di pasar dipengaruhi oleh cerita seputar inventaris minyak AS yang akan dirilis oleh API. Data tersebut dipandang penting karena bisa memberi gambaran lebih jelas tentang keseimbangan pasokan dan permintaan di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.
Investors juga tetap memantau dinamika geopolitik yang berpotensi menahan tekanan turun pada minyak. Serangan terhadap infrastruktur energi Rusia telah memaksa penangguhan operasi di terminal Novorossiysk dan mengganggu aliran pasokan melalui CPC, meskipun dukungan dari langkah-langkah kebijakan produsen membantu menahan penurunan lebih lanjut.
Faktor Geopolitik dan Kebijakan Produsen
Penangguhan pasokan akibat gangguan CPC dan konfirmasi OPEC Plus untuk mempertahankan tingkat produksi pada kuartal pertama 2026 berperan dalam membatasi risiko kelebihan pasokan. Langkah ini menunjukkan upaya bersama untuk menjaga keseimbangan pasar meskipun ada tekanan dari dinamika geopolitik.
Kazakhstan juga memulai fase pengalihan sebagian ekspor minyaknya, menambah kompleksitas aliran pasokan global. Ketegangan antara AS dan Venezuela serta kemungkinan pelonggaran sanksi menambah variabel risiko terhadap pasokan minyak mentah dunia dalam beberapa bulan ke depan.
Di sisi lain, White House sedang mempertimbangkan opsi untuk membatasi ruang udara Venezuela, langkah yang berpotensi menekan volume ekspor minyak dari negara tersebut dan berdampak pada aliran sekitar ratusan ribu barel per hari.
Panorama Makro dan Ekspektasi Kebijakan Moneter
Secara makro, sentimen pasar tetap didorong oleh ekspektasi dovish terkait kebijakan The Fed, yang memberikan dukungan tidak langsung pada harga minyak melalui potensi peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan energi.
Indikator pasar CME FedWatch menunjukkan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember sekitar 87 persen, yang memperkuat sentimen positif bagi komoditas siklikal seperti minyak dan dapat menambah likuiditas di pasar energi.
Dalam konteks ketegangan geopolitik dan potensi pengetatan pasokan, WTI akhirnya diperdagangkan mendekati level 59,20 dolar sambil pelaku pasar menilai keseimbangan pasar minyak dalam beberapa bulan mendatang.