EIA Proyeksikan Puncak Produksi Minyak AS dan Surplus Global Dorong Brent ke USD 55/Barel

Menurut laporan Prospek Energi Jangka Pendek (EIA), produksi minyak mentah AS diperkirakan mencapai puncaknya sekitar 13,87 juta barel per hari pada Oktober dan diperkirakan bertahan pada level tersebut hingga mendekati akhir tahun sebelum melandai mulai 2026. Pada saat yang sama, prospek pasar global menunjukkan adanya surplus pasokan sekitar 2 juta barel per hari, memberi tekanan ke bawah pada harga Brent.

Versi revisi EIA terhadap proyeksi produksi AS juga menunjukkan perubahan kecil: untuk 2025 diperkirakan naik sedikit, sedangkan untuk 2026 sedikit menurun. Meski puncak produksi mendominasi gambaran jangka pendek, gambarannya tetap menekankan volatilitas kapasitas produksi AS di tengah dinamika permintaan global.

Dengan adanya surplus global, Brent diperkirakan turun menuju rata-rata sekitar USD 55 per barel untuk tahun mendatang. Lifting pasokan dari AS, ditambah dukungan pasokan global yang masih relatif tinggi, menjadi faktor utama yang membentuk arah harga. Selain itu, China diproyeksikan memperkuat cadangan minyak negaranya dan OPEC+ diperkirakan melampaui target produksi dalam skala kecil, meski tidak signifikan mengubah tren utama.

Dinamika Penyangga Pasokan Global dan Potensi Dukungan Harga

Faktor-faktor yang dapat membatasi kelebihan pasokan antara lain upaya China membangun cadangan strategis minyak dan performa OPEC+ yang belum sepenuhnya memenuhi target produksinya. Analisis pasar menilai bahwa kedua faktor ini bisa memberikan sedikit perlindungan terhadap penurunan harga yang diimplikasikan oleh surplus global.

Meski sentimen saat ini lebih banyak bearish, laporan EIA juga menunjukkan adanya peluang bagi harga untuk tetap berada dalam jalur stabil di level rendah hingga menengah. Permintaan global yang tetap bertahan di beberapa pasar, serta potensi dinamika geopolitik yang bisa menimbulkan volatilitas pasokan, menjadi faktor pendukung kecil bagi Brent di masa mendatang.

Investor dianjurkan memantau perkembangan utama seperti pergerakan cadangan minyak Cina dan kebijakan produksi OPEC+ sebagai kunci arah Brent. Dengan adanya keseimbangan antara tekanan surplus dan potensi dukungan dari faktor penyangga, arah harga minyak mentah tetap berada di area yang sensitif terhadap laporan bulanan EIA serta dinamika permintaan global.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image