Harga WTI melanjutkan penurunan ke sekitar 56.35 dolar AS di sesi Asia, menunjukkan tekanan jual yang berkelanjutan meski ada tanda optimisme di pasar energi.
\nFaktor utama pergerakan harga adalah potensi kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina yang bisa mengurangi risiko gangguan pasokan di masa depan, sehingga memberikan tekanan pada harga minyak.
\nPedagang juga menanti laporan stok minyak mentah API yang akan dirilis serta pernyataan pejabat AS mengenai progres pembicaraan Ukraina dan keamanan regional, yang bisa mengubah sentimen pasar.
\n\nKesepakatan perdamaian yang berpotensi tercapai dapat mengangkat pembatasan pasokan dan meningkatkan pasokan minyak Rusia, sehingga memberikan tekanan pada harga WTI ke bawah.
\nDi sisi lain risiko tindakan militer AS terhadap Venezuela tetap menjadi faktor yang membatasi penurunan lebih lanjut; laporan menunjukkan pengiriman minyak Venezuela turun akibat penyitaan tanker dan sanksi.
\nReuters melaporkan penurunan pengiriman minyak Venezuela akibat penyitaan tanker dan sanksi baru, yang menambah volatilitas namun juga mengurangi peluang kenaikan harga yang tajam.
\n\nDari sudut pandang trading, tren harga lesu memberi potensi tekanan bagi penurunan lebih lanjut meski volatilitas tinggi akibat dinamika geopolitik dan kebijakan energi.
\nRencana trading konkret menunjukkan open sekitar 56.35 dengan target keuntungan 53.13 dan stop loss di 58.50, menjaga rasio risiko-imbalan minimal 1:1.5.
\nManajemen risiko perlu memperhatikan perubahan dinamika API dan kebijakan AS terkait Venezuela serta kemungkinan perubahan strategi pasokan Rusia yang dapat memicu volatilitas lebih lanjut.
\n