Dolar AS berupaya membangun pemulihan moderat setelah sesi sebelumnya. Indeks DXY berosilasi dalam kisaran sempit selama sesi Asia, mendekati pertengahan kisaran 98.00. Pelaku pasar memilih menanti rilis data inflasi AS sebelum menambah taruhan besar.
Konsensus pasar menyoroti laporan IHK AS sebagai pemicu utama arah kebijakan Federal Reserve. Para pelaku pasar menimbang apa langkah kebijakan berikutnya dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi arah dolar di perdagangan global. Pasar menyiapkan kerangka spekulasi tentang kualitas inflasi dan dampaknya terhadap suku bunga jangka menengah.
Penembusan di bawah rata-rata pergerakan 200 hari menguatkan kehati-hatian bagi pembeli. Secara teknis hal ini memberi sinyal potensi pelemahan jangka pendek pada dolar dan berarti setiap kenaikan bisa dimanfaatkan sebagai peluang jual dengan risiko yang terkontrol. Investor juga akan memantau level teknis berikutnya untuk konfirmasi arah.
Ekspektasi kebijakan dovish dari Federal Reserve menahan minat beli dolar meski data tenaga kerja AS menunjukkan sinyal pelunakan. Pasar menilai kemungkinan dua potongan suku bunga lagi pada 2026 meski tantangan politik menambah ketidakpastian bagi jalur kebijakan. Hal ini menambah perasaan tidak pasti di pasar valas.
Rilis IHK AS nanti hari ini akan menjadi pemicu utama arah dolar. Investor menunggu angka inflasi untuk mengukur apakah jalur kebijakan Fed akan lebih lunak atau tetap sesuai ekspektasi pasar. Hasilnya akan membentuk ekspektasi investor terhadap likuiditas dolar pada beberapa minggu ke depan.
Keterangan bahwa calon ketua Fed kemungkinan berpandangan dovish menambah sentimen tidak menentu pada dolar. Meskipun demikian pendapat pejabat mengenai independensi bank sentral memberi perlindungan terhadap volatilitas harga dan memberi pedoman bagi arah pasar jangka menengah. Kedua elemen itu membuat neraca risiko investor menjadi lebih kompleks.
Dalam konteks risiko data kunci, para pelaku pasar cenderung defensif sebelum rilis IHK. Skenario utama menunjukkan dolar bisa melemah jika inflasi menunjukkan jalur kebijakan yang lebih lunak dari ekspektasi pasar. Akibatnya pelaku pasar menimbang opsi diversifikasi risiko.
Situasi teknis menunjukkan peluang penjualan bagi upaya pemulihan yang gagal. Penembusan SMA 200 hari memperkuat tekanan bagi pembeli dan membuka peluang bagi pergerakan menuju level rendah berikutnya. Pelaku pasar akan memperhatikan support teknis terdekat sebagai acuan.
Trader disarankan berhati hati dan menguji koreksi kenaikan sebelum memperkirakan pemulihan berlanjut. Pendekatan risk reward yang tepat lebih condong ke posisi jual jika data inflasi menguat dan jalur kebijakan tetap dovish. Penerapan stop loss yang rasional diperlukan untuk membatasi risiko.