EURJPY turun dari level tertinggi sepanjang masa sekitar 184.92 menuju sekitar 184.00 pada sesi Asia. Pergerakan ini mencerminkan penguatan Yen Jepang yang didorong oleh dinamika pasar dan outlook kebijakan moneter. Secara teknikal, pasangan tampak mengalami koreksi setelah mencapai puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, menambah suasana hati-hati di pasar FX.
Pada saat yang sama, sentimen pasar turut dipengaruhi oleh komentar pejabat Jepang terkait kemampuan pemerintah untuk menahan pergerakan yang terlalu berlebihan. Intervensi sepihak dianggap sebagai opsi yang bisa diambil jika volatilitas meningkat, meski dampaknya masih terbatas karena fondasi ekonomi yang belum kuat.
Sementara itu, nada kehati-hatian dari BoJ tetap mempengaruhi arah yen. Komentar pejabat bank sentral tentang kemungkinan langkah kebijakan pada 2026 menambah ketidakpastian, meskipun BoJ telah meninjau kebijakan sebelumnya dengan kenaikan suku bunga kecil. Analisis bekas pengambil kebijakan melihat masa depan kebijakan yang lebih menantang bagi pengetatan lebih lanjut.
Keterangan dari pejabat Jepang menekankan bahwa pemerintah memiliki ruang tindakan untuk menyeimbangkan pasar, dan hal itu memberi dukungan sementara bagi Yen ketika pasar menghadapi tekanan. Namun dampak jangka panjangnya masih bergantung pada faktor fundamenta lain yang lebih kuat.
BoJ sebelumnya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen, tetapi tidak memberikan garis waktu atau target lanjutan. Hal ini menambah nuansa kehati-hatian di pasar mengenai kapan kebijakan akan berubah arah secara nyata.
Dengan dinamika ini, pergerakan EURJPY mencerminkan perdebatan antara intervensi fiskal Jepang dan arah kebijakan moneter di wilayah Euro. Investor terus memantau sinyal dari kedua bank sentral untuk menilai risiko dan peluang di pasar mata uang.
Di sisi euro, pernyataan para pejabat ECB menunjukkan bahwa penyesuaian kebijakan tidak diharapkan dalam waktu dekat karena inflasi diperkirakan tetap dekat target 2 persen. Perspektif ini menekan peluang pengetatan besar dalam beberapa bulan ke depan.
Investork market menimbang jalur suku bunga Zona Euro untuk 2026, karena arah kebijakan ECB akan mempengaruhi volatilitas lintas pasangan mata uang berbasis euro. Khatimaty ini menambah kompleksitas analisa teknikal bagi EURJPY.
Secara keseluruhan, perbedaan antara kebijakan BoJ dan ECB menambah risiko bagi pasangan EURJPY sebagai barometer dinamika antara dua bank sentral. Pasar tetap siap menilai peluang testing level teknikal sambil mempertimbangkan potensi intervensi Jepang jika volatilitas meningkat.