Independen secara umum, dolar AS terlihat defensif pada hari perdagangan ini, bergerak ke level rendah beberapa minggu terakhir. Pelaku pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan minggu depan sebagai dukungan bagi aset berisiko.
Pergerakan ini berada di bawah pengamatan data ekonomi yang akan hadir, antara lain laporan Challenger untuk pemangkasan pekerjaan, klaim pengangguran awal mingguan, dan data neraca perdagangan. Rilis tersebut bisa menjadi petunjuk arah kebijakan moneter dan arus arus modal global.
Dalam panorama ini, imbasnya terasa pada indeks dolar DXY yang menembus support kunci di 99.00, memperkuat narasi bahwa mata uang utama lain berisiko menguat terhadap dolar. Kondisi ini sering menjalar ke pasangan mata uang utama seperti EURUSD, GBPUSD, dan AUDUSD yang lebih sensitif terhadap arus pelaku pasar terhadap risiko.
EURUSD melaju ke puncak dua bulan, dengan sentuhannya mendekati 1.1680 dan fokus kembali ke batas 1.1700 sebagai zona penting bagi arah jangka pendek.
Katalis utama datang dari pergerakan dolar yang lebih lemah dan juga perhatian terhadap data ekonomi regional, seperti kinerja sektor konstruksi di zona euro dan Jerman. Publikasi indikator konstruksi dan kepercayaan konsumen dapat memicu pergerakan lebih lanjut pada pasangan ini.
Secara teknikal, level 1.1700 berperan sebagai batas psikologis, sementara pembacaan data ritel dan survei di wilayah Eropa bisa memperbaharui narasi bullish untuk euro di sisa minggu ini.
Harga logam mulia merebak ke tingkat baru, dengan emas menembus catatan level di atas 4200 per troy ons sebagai respons terhadap permintaan safe haven dan tekanan terhadap dolar.
Harga perak juga melonjak, melampaui level tinggi sepanjang masa mendekati 59 dolar AS per ons, didorong oleh minat investor pada aset berharga. Di sisi lain, minyak mentah WTI berpendar mendekati 60 dolar per barel seiring kekhawatiran geopolitik kembali muncul akibat kurangnya berita soal potensi damai di konflik Rusia-Ukraina.
Secara umum, sentimen risiko tampak meningkat, menyiratkan peluang bagi aset berisiko seperti EURUSD untuk melanjutkan tren kenaikan, meskipun volatilitas masih menjadi bagian dari dinamika pasar global.