FOMC 25bp, SEP, dan Dolar: Analisa Makro untuk Pasar Global

Hari ini pasar menanti keputusan FOMC terhadap suku bunga yang diperkirakan turun 25 basis poin, membawa target kisaran 3,50%–3,75%. Banyak analis menyatakan langkah ini telah terdiskon dalam harga, sehingga fokus utama beralih pada rincian Proyeksi Ekonomi (SEP), jumlah dissenters terhadap pemotongan, serta konferensi pers Ketua Powell.

SEP akan menjadi catatan penting untuk penilaian risiko dua arah: apakah pertumbuhan ekonomi tetap solid, dan bagaimana pasar melihat jalannya kebijakan di 2026. Beberapa analis membahas kemungkinan adanya dissenters hingga empat orang, sementara pasar memantaunya terkait adanya potensi hanya satu pemangkasan lagi di tahun 2026.

Penilaian tersebut juga menyertai gambaran data makro seperti pertumbuhan PDB sekitar 1,8–1,9% dan tingkat pengangguran di kisaran 4,3–4,4% pada September. Ada risiko revisi PDB yang lebih tinggi meskipun proyeksi pengangguran bisa saja sedikit dinaikkan, yang akan membentuk konteks kebijakan selanjutnya.

Dolar Menguat dan Reaksi terhadap SEP

Pada Oktober lalu, konferensi pers Powell mengangkat sentimen hawkish dan mendorong dolar AS ke level yang lebih tinggi. Prospek SEP dan kepastian atas jumlah dissenters menjadi pendorong utama pergerakan dolar pada hari-hari mendatang.

Harga pasar menilai adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga kedua pada 2026, meskipun beberapa analis menegaskan risiko bahwa langkah-langkah tersebut bisa lebih lambat atau lebih sedikit daripada yang diperkirakan. Hal ini terjadi di tengah upaya investor menilai kebijakan bank sentral global yang cenderung hawkish.

DXY bisa terdorong menuju sekitar 99,60 jika tekanan hawkish tetap bertahan. Namun, data pekerjaan yang dirilis minggu depan yang diperkirakan lemah dan kelemahan musiman pada Desember membuka ruang bagi koreksi jangka pendek, sehingga rally dolar berpeluang tidak bertahan lama.

Risikokan Narasi Powell dan Implikasi Perdagangan

Ketika pasar menakar dinamika kebijakan moneter global, komentar Powell berperan sebagai katalis utama bagi volatilitas jangka pendek. Ketegangan antara kehendak kebijakan netral dan ekspektasi terhadap jalannya pemotongan menciptakan konteks bagi strategi trading yang lebih hati-hati.

Pasar juga akan memantau data pekerjaan yang akan datang: jika data menunjukkan kinerja yang lebih lemah, kemungkinan ada tekanan lebih lanjut terhadap dolar dalam jangka pendek; sebaliknya, kejutan kuat dapat memicu rebound lebih lanjut. Risiko eksternal seperti kebijakan bank sentral lain juga bisa mempengaruhi arah dolar.

Secara teknikal, peluang trading tergantung pada pergerakan indeks dolar dan reaksi terhadap SEP serta konferensi pers Powell. Meskipun begitu, sifat fundamental dari kebijakan Fed membuat sinyal trading tidak konklusif saat ini, sehingga rekomendasi sederhana adalah menahan posisi hingga arah yang lebih jelas muncul, menjaga rasio risiko/imbalan minimal 1:1,5.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image