Inflasi AS dan Implikasi terhadap Dolar: Analisis CPI November dan Prospek Kebijakan Fed

Laporan CPI AS untuk November diperkirakan naik sekitar 3,1% secara tahunan, sedikit lebih tinggi dari pembacaan September. Karena penutupan pemerintah, laporan bulanan untuk November tidak dirilis, sehingga fokus pasar tertuju pada angka tahunan. Meski demikian, dinamika inflasi tersebut tetap menjadi pondasi dalam penilaian prospek kebijakan moneter.

Analis memperkirakan bahwa angka inflasi yang lebih tinggi bisa menunda sinyal pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada Januari, atau setidaknya mengubah jalur ekspektasi pasar. Investor menimbang bagaimana variasi CPI memengaruhi harga obligasi, imbal hasil, dan nilai dolar secara luas.

Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan IHK inti (tanpa makanan dan energi) bulan November. IHK inti sering dianggap lebih stabil dan membantu menilai momentum inflasi yang dapat menggerakkan kebijakan. Pasar menanti cetakan tahunan sebagai indikator utama arah kebijakan Fed.

Dampak pada dolar dan prospek kebijakan Fed

Katalis utama ialah bagaimana data CPI membentuk pandangan terhadap kebijakan Fed. Proyeksi CPI y/y bisa mencapai sekitar 3,2% di November, sementara IHK inti diperkirakan mendekati 3,0%, menyiratkan tekanan inflasi yang tetap relevan.

Menyusul ini, pasar mata uang menilai peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada Januari, dengan probabilitas sekitar 20% menurut CME FedWatch. Perubahan kecil pada asumsi kebijakan bisa membuat dolar bergerak lebih agresif terhadap mata uang utama.

Beberapa pejabat bank sentral mengingatkan bahwa variasi data pekerjaan tidak otomatis mengubah prospek kebijakan. Jika inflasi tetap lemah, pasar dapat memicu pergeseran ke ekspektasi pemotongan lebih cepat, sementara kejutan inflasi menambah tekanan pada dolar.

Tinjauan teknikal untuk Indeks Dolar dan level kunci

Dari sisi teknikal, bias pendek untuk Indeks Dolar masih cenderung bearish meskipun momentum saat ini mulai menunjukkan penurunan laju negatif. Indikator ini menunjukkan bahwa aliran tekanan jual bisa melemah jika harga gagal menembus level kritis.

RSI pada grafik harian telah bergerak pulih di atas 40, dan DXY diperdagangkan sekitar pivot 98,60 berdasarkan SMA 100-hari. Jika harga menembus di atas level ini dan terkonfirmasi sebagai support, tekanan jual jangka pendek bisa tertahan.

Level kunci yang diperhatikan meliputi pivot di 98,60, resistance di sekitar 98,85 hingga 99,40, serta support sekitar 98,00, 97,40, dan 97,00. Analisa ini memberikan pedoman bagi trader yang menilai peluang berdasarkan pergerakan harga dan jalur konfirmasi teknikal.

Signal: SELL
Open: 98.8 · TP: 97.5 · SL: 99.4

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image