USD/INR Berpotensi Menguat Setelah Risalah FOMC: Analisis Pasar India dan Perspektif Teknis

USD/INR Berpotensi Menguat Setelah Risalah FOMC: Analisis Pasar India dan Perspektif Teknis

Signal USD/INRBUY
Open90.3
TP91.55
SL90.2

Rupee India diperdagangkan tenang terhadap Dolar AS pada pembukaan sesi Asia, dengan volume perdagangan yang tipis. Pasar tampak berhati-hati menyusul ketidakpastian ekonomi global dan dinamika perdagangan yang masih tergantung hasil negosiasi AS-India. Pasangan USD/INR diperdagangkan mendekati 90,30, mencerminkan keseimbangan permintaan dolar terhadap arus masuk modal domestik.

FIIs tercatat menjual bersih pada sebagian besar hari bulan ini, memperpanjang tekanan terhadap rupee. Data menunjukkan 17 dari 20 hari perdagangan bulan ini berakhir dengan net outflow dari investor institusional asing. Kondisi likuiditas yang tipis dan aliran asing yang berkurang cenderung menjaga bias jangka pendek tetap bullish, meski arah yang jelas masih menunggu konfirmasi.

Investors menanti risalah pertemuan FOMC untuk petunjuk mengenai arah suku bunga AS ke depan. Ketegangan perdagangan antara AS dan India juga mempengaruhi aliran modal, karena pedagang menilai risiko dan peluang di kedua pasar. Sementara itu, para pelaku pasar memantau sinyal dari data perdagangan India terkait defisit dan ekspor-impor sebagai indikator kesehatan ekonomi.

Faktor Kebijakan Moneter dan Risiko Perdagangan

Risalah rapat FOMC yang akan dirilis menjadi fokus utama para trader hari ini. Para analis menilai bahwa detail kebijakan masa depan Fed bisa menggeser jalur suku bunga dan ekspektasi pasar. Rilis tersebut diperkirakan akan menggerakkan volatilitas di pasar valuta asing dan menambah arah di USD/INR.

Dolar AS tetap relatif stabil menjelang keluarnya risalah, membuat pasangan USD/INR bergerak sedikit sideways di sekitar level 90.30. Proyeksi Fed yang menunjukkan kemungkinan pemangkasan bertahap masih dibayangkan, meski isu tenaga kerja menambah dinamika kebijakan. Sementara itu, peranti CME FedWatch menilai ada peluang pemotongan suku bunga setidaknya 50 basis poin pada 2026, menambah ketidakpastian ke depan.

Dinamika hubungan perdagangan AS-India dan risiko tarif menambah tekanan pada arus modal global. Washington telah mengenakan tarif impor 50% pada produk India, tertinggi di antara mitra dagang, yang menambah pengaruh pada aliran investasi. Investor menilai bagaimana negosiasi dan sanksi akan mempengaruhi likuiditas dan preferensi aset di masa mendatang.

Analisis Teknis dan Level Kunci

Dari sisi teknikal, USD/INR beringsut dekat EMA 20-hari di sekitar 90,20 dengan EMA yang bernilai naik memberikan dukungan bagi posisi long. RSI 14-hari berada di level sekitar 54, menandakan momentum yang seimbang dan tidak terlalu jenuh beli. Harga terus menghormati EMA 20-hari sebagai support utama, menjaga peluang pembentukan tren ke depan.

Level resistance utama berada di sekitar 91,55, yang berpotensi menjadi target jika harga menembus ke atas level 90,30. Breakout di atas resistance tersebut bisa membuka ruang bagi pergerakan bullish lanjutan menuju rekor tertinggi. Sebaliknya, penempatan di bawah EMA 20-hari dapat mendorong konsolidasi atau koreksi lebih lanjut.

Strategi perdagangan yang diusulkan adalah open sekitar 90,30, dengan target 91,55 dan stop loss di 90,20. Rasio risiko terhadap potensi imbalan untuk skenario ini lebih dari 1:1,5 karena peluang breakout menuju 91,55 cukup signifikan dibanding rintangan rendah di 90,20. Manajemen risiko tetap krusial, dan posisi dapat disesuaikan jika volatilitas pasar berubah.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image