USD/JPY tetap bergerak dalam kisaran terbatas menjelang rilis keputusan kebijakan BOJ yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga minggu ini. Pasar telah memperhitungkan peluang kenaikan sekitar 92%, sehingga pergerakan pasangan cenderung terkontrol meskipun volatilitas bisa meningkat menjelang rilis.
Kondisi dolar AS menjadi penggerak utama bagi JPY; pemulihan JPY akan sangat tergantung pada kejelasan panduan BOJ serta disiplin fiskal yang diterapkan pemerintah.
Secara teknikal, level kunci terlihat di 154,40 sebagai support, dan 156–157 sebagai resistance, dengan level tertinggi 158,87 pada reli sebelumnya. Analis OCBC, Frances Cheung dan Christopher Wong, mencatat pasangan terakhir diperdagangkan sekitar 155,03.
Kebijakan BOJ menjadi faktor utama dalam arah USD/JPY; pasar menantikan petunjuk yang bisa membentuk arah 2026, bukan sekadar hasil pertemuan Desember.
Jajak Reuters melihat pasar memprakirakan biaya pinjaman akan naik menjadi 1% pada akhir September 2026, menambah tekanan pada pergerakan mata uang Jepang terhadap dolar.
Momentum bearish di grafik harian masih terlihat, meskipun terseret, namun konteks fundamental menunjukkan fokus pada kehati-hatian fiskal dan ekspektasi kebijakan jangka panjang; sehingga jangka pendek cenderung konsolidasi.
Momentum bearish ringan pada grafik harian tetap utuh, tetapi penurunan RSI tereduksi, sehingga arah jangka pendek cenderung sideways dengan bias ke sisi bawah ringan.
Support terlihat di 154,40 (Fibonacci retracement 76,4% dari level tertinggi ke terendah 2025) dan 153,90 (MA 50-hari); resistance di 156 (MA 21-hari), 157, dan 158,87 (level tertinggi sebelumnya di 2025).
Karena notasi teknikal lebih banyak mengindikasikan zona konsolidasi daripada sinyal aksi, rekomendasi trading saat ini bersifat 'no'. Risiko/imbalan secara umum memenuhi kerangka minimal 1:1,5 jika ada peluang terkonfirmasi.