From pop culture to weird history, your votes rank the lists
- 259,252 VOTERS
- 1.4 BILLION VOTES
- 442,90 RANKINGS
From pop culture to weird history, your votes rank the lists
USD/JPY menguat ke sekitar 155,95 pada pembukaan sesi Asia, menandakan minat beli terhadap dolar ketika yen melemah akibat faktor eksternal yang membebani pasar mata uang Jepang.
Berita mengenai gempa bumi di Jepang menambah tekanan jual pada yen dan memperkaya volatilitas pasangan mata uang ini, terlebih saat pedagang juga menimbang potensi dampak kebijakan moneter utama.
Secara teknikal, level sekitar 156 menjadi fokus intraday, sementara penutupan di atas 155,50 bisa membuka ruang bagi pergerakan lebih lanjut ke area 156,50-157 dalam skenario bullish jangka pendek.
Dalam ekspektasi pasar, The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai penilaian banyak trader lewat Alat FedWatch CME, sehingga sisi dolar bisa melemah dalam beberapa sesi ke depan.
Di sisi kebijakan Jepang, perhatian investor tertuju pada nada kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang dinilai cenderung hawkish menjelang keputusan suku bunga. Data tenaga kerja Jepang yang membaik menambah peluang BoJ untuk mempertahankan atau menaikkan yield di bulan Desember.
Pada saat ini, pergerakan OIS menunjukkan probabilitas sekitar 90% untuk pemangkasan atau penjajaran kebijakan mereka di bulan-desember berbeda dengan ekspektasi pasar terhadap Fed, sehingga dinamika USD/JPY tetap bergantung pada konstelasi harian data ekonomi kedua negara.
Para trader perlu mewaspadai bahwa volatilitas USD/JPY bisa tetap tinggi karena ketidakpastian terkait gempa Jepang dan implikasinya terhadap kebijakan moneter kedua bank sentral.
Jika BoJ akhirnya menunjukkan sikap yang lebih hawkish, yen dapat menguat kembali terhadap dolar, mengakibatkan koreksi pada posisi long USD/JPY yang tajam.
Manajemen risiko menjadi prioritas: tetapkan target risiko-imbalan minimal 1:1,5 dan pertimbangkan pembatasan ukuran posisi untuk mengatasi fluktuasi mendadak yang dipicu data rilis ekonomi dan pernyataan pejabat Bank Sentral.
