Dolar AS bergerak berfluktuasi dan diperdagangkan sedikit di bawah MA 200 hari, menunjukkan momentum jangka menengah belum jelas arahnya.
Imbal hasil Treasury berujar pada tenor 10 tahun menguji ujung atas kisaran 3,95% hingga 4,20% yang bertahan sejak September, memberi sinyal biaya pendanaan jangka panjang yang tetap tentatif.
Kontrak berjangka ekuitas AS menahan kemajuan, mencerminkan pasar menimbang pengaruh pergerakan dolar, imbal hasil, dan ekspektasi kebijakan yang saling mempengaruhi.
Fed diprakirakan akan memangkas 25 bp pada suku bunga federal funds, sementara pasar mengamati SEP serta perbedaan pendapat FOMC yang masih ada.
Siaran pers kemungkinan menekankan inflasi yang masih agak tinggi dan risiko terhadap lapangan kerja yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Sebaliknya, SEP dan konferensi pers Ketua Powell akan mengarahkan tren kebijakan, menimbang antara nuansa hawkish dan dovish yang berpotensi muncul.
Pasar diposisikan terhadap dinamika hawkish-dovish karena pergeseran suku bunga swap dua tahun sekitar 3,20% sedikit di atas proyeksi FOMC untuk 2027/2028 sekitar 3,13%, menyiratkan peluang kejutan dovish yang rendah.
Perbedaan suara FOMC menambah ketidakpastian arah kebijakan, sekaligus mengangkat fokus pada bagaimana imbal hasil dan ekspektasi pemangkasan memoderasi pergerakan dolar.
Dengan demikian, sinyal perdagangan tidak dapat dipastikan dari informasi saat ini; rasio risiko-imbalan minimal 1:1.5 perlu dipenuhi jika kondisi teknikal mulai menunjukkan peluang yang lebih jelas.