Indeks Dolar AS (DXY) berada di atas level 99,00 dan menunjukkan pemulihan mingguan yang terbatas menjelang rilis kebijakan The Fed. Pergerakan pada grafik harian terdengar datar karena investor menimbang dampak keputusan bank sentral terhadap tingkat dolar.
Ekspektasi pasar menunjukkan bahwa The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga untuk pertemuan kedua berturut-turut dan memberi sinyal jeda pelonggaran. Fokus utama adalah pada dot plot untuk menilai apakah dua hingga tiga pemotongan pada 2026 masih realistis.
Secara teknikal, DXY tersendat pada area 99,30 dengan bagian bawah di sekitar 99,00, sementara imbal hasil Treasury saat ini menjaga dukungan terhadap pemulihan dolar di awal pekan.
Data ketenagakerjaan AS menunjukkan peningkatan permintaan tenaga kerja melalui pembacaan JOLTS September di 7,658 juta dan Oktober 7,67 juta, melampaui ekspektasi pasar. Angka ini mengurangi kekhawatiran atas keadaan pasar tenaga kerja yang lemah.
Di samping itu, data inflasi yang tetap tinggi, tercermin dalam Indeks Harga Pengeluaran Pribadi (PCE), mendorong sikap hawkish The Fed. Paduan antara tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang tetap tinggi memperkaya narasi bahwa pelonggaran lebih lanjut mungkin tidak segera terjadi.
Presiden AS Donald Trump menanggapi dinamika kebijakan dengan menekankan perlunya pemotongan biaya pinjaman yang lebih cepat, menyuarakan tekanan terhadap elite kebijakan dan menambah ketegangan pada sentimen pasar kebijakan moneter.
Dot plot yang menunjukkan dua hingga tiga pemotongan pada 2026 menjadi pusat perdebatan di pasar. Walau pasar secara luas menilai pengurangan 25 basis poin bulan ini sudah tidak terlalu mungkin, prospek 2026 tetap dijadikan acuan utama bagi alokasi aset.
Implikasi bagi dolar AS adalah sifatnya bifasik: pemotongan suku bunga jangka panjang bisa melemahkan DXY, tetapi respons awal terhadap pernyataan The Fed dan jalur syarat kebijakan dapat menopang imbal hasil jangka pendek.
Para investor akan memantau pernyataan Ketua Powell dan proyeksi kebijakan komite untuk menggambarkan arah jalur kebijakan selanjutnya, dengan fokus pada bagaimana dinamika ini mempengaruhi aset berisiko dan mata uang utama.