IP November meningkat sejalan dengan rebound ekspor, menandakan daya dorong manufaktur meski permintaan domestik terlihat melambat.
Penjualan ritel melemah, terutama karena berkurangnya dorongan program tukar tambah dan normalisasi penjualan emas serta perhiasan, meskipun segmen jasa mengalami peningkatan.
Investasi Aset Tetap (FAI) mencatat kontraksi lebih dalam, didorong pelemahan investasi properti (-15,9% y/y) dan infrastruktur (-1,1% y/y), memperbesar tekanan terhadap kapasitas produksi.
Momentum Oktober–November menunjukkan pelemahan kuartalan dibandingkan kuartal ketiga, sehingga proyeksi pertumbuhan untuk kuartal IV-2024 direvisi turun.
Kami memperkirakan pertumbuhan tahunan 2024 Q4 sekitar 4,4% y/y dan 2025 sekitar 4,9% y/y berdasarkan tren terbaru.
CEWC berkomitmen menstabilkan investasi dengan memperluas pengeluaran anggaran pusat dan mempertahankan dukungan fiskal untuk menjaga permintaan domestik.
Pemerintah berencana menerbitkan obligasi khusus pusat jangka sangat panjang untuk membiayai konsumsi pada 2026, bagian dari paket kebijakan fiskal untuk menjaga pertumbuhan.
Langkah ini diharapkan memperkuat permintaan domestik meskipun ada tekanan eksternal dan volatilitas pasar global.
Implikasi bagi fiskal jangka menengah perlu diawasi, mengingat fokus pada stabilitas permintaan dan penyesuaian neraca pembiayaan.