ECB mempertahankan kebijakan tidak berubah seperti yang diprakirakan pasar. Namun revisi ke atas terhadap proyeksi pertumbuhan dan inflasi menambah kepercayaan bahwa kapasitas euro untuk rebound tetap ada. Efeknya, euro berupaya menghapus kelemahan sebelum keputusan, meskipun nada kebijakan jangka panjang masih berhati-hati.
Differensial suku bunga dianggap sebagai faktor sekunder untuk EUR dalam jangka pendek. Pasar sempat mencoba menyalakan optimisme mengenai kenaikan suku bunga pada akhir 2026, namun fokus utama tetap pada kestabilan kebijakan. Bank sentral menekankan bahwa perbedaan tingkat relatif bukan penggerak utama di beberapa kuartal mendatang.
Analisis menunjukkan bahwa EUR diperkirakan bergerak lebih tinggi menuju kuartal pertama 2026 seiring data USD yang lemah. Faktor-faktor pendukung meliputi pelemahan daya tarik safe-haven terhadap greenback serta penurunan risiko di pasar tenaga kerja AS. Selain itu, risiko eksternal seperti ketegangan Rusia-Ukraina dan dinamika China menambah posisi euro terhadap dolar.
Analisis fundamental menunjukkan arah EURUSD yang lebih positif berkat perbaikan ekspektasi makro di zona euro. Pasar menilai bahwa kebijakan ECB tetap terkontrol meskipun ketidakpastian global tetap ada. Secara keseluruhan, faktor-faktor itu meningkatkan peluang bagi euro untuk mempertahankan momentum kenaikan terhadap dolar.
Faktor teknikal mendukung skenario bullish dengan adanya dukungan di sekitar level 1.0850 hingga 1.0900. Target dan resistance utama diperkirakan berada di sekitar level 1.1000 jika momentum tetap kuat. Struktur harga menunjukkan area sekitar 1.0900 berfungsi sebagai zone penting untuk peluang masuk posisi long.
Rencana trading menyarankan pembukaan posisi long EURUSD ketika harga mendekati level support, dengan target di 1.0960 dan stop di 1.0860. Rasio risiko-imbalan sebaiknya minimal 1:1.5 untuk menjaga keseimbangan antara peluang dan volatilitas. Perlu diingat bahwa jalur kebijakan AS dan dinamika geopolitik bisa mengubah dinamika harga dengan cepat.