Dolar Stabil di Dekat 98,45 Setelah CPI AS Lebih Rendah dari Ekspektasi; Pasar Menyikapi Kebijakan Bank Sentral

Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di sekitar level 98,45 setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dirilis menunjukkan kenaikan 2,7% secara tahunan pada November. Angka ini berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,1% dan juga turun dari 3,0% pada bulan September. Kondisi ini memberi sinyal bahwa tekanan inflasi mungkin melambat, meskipun dinamika harga inti tetap menjadi fokus bagi pelaku pasar. Pergerakan ini menambah kompleksitas dalam penilaian jalannya kebijakan moneter di negara maju.

Reaksi pasar terhadap data inflasi ini relatif moderat, dengan DXY yang berada di dekat 98,45, menandai keseimbangan antara risiko pasar dan harapan terhadap arah kebijakan. Investor menilai apakah data itu akan mendorong perubahan dalam ekspektasi siklus suku bunga atau hanya mengubah tempo pengetasan. Di samping itu, perubahan kasat mata dalam pandangan kebijakan AS akan menjadi influencer utama hingga rilis data dan pernyataan kebijakan berikutnya.

Secara keseluruhan, data CPI NOV yang lebih lemah memberi ruang bagi volatilitas jangka pendek namun tidak mengubah garis besar tren dolar secara signifikan. Pasar menanti petunjuk lebih lanjut dari data inflasi inti dan komentar pejabat bank sentral untuk memahami arah imbal hasil dan aliran modal.

Pergerakan Pasangan Mata Uang Utama dan Kebijakan Bank Sentral

EURUSD berada di sekitar wilayah 1,1720, dengan tekanan jual meningkat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga tidak berubah. Keputusan itu sejajar dengan ekspektasi pasar dan tidak menimbulkan kejutan besar bagi pelaku pasar. Sementara itu, proyeksi ekonomi dan perkiraan inflasi untuk zona euro mengalami revisi, meskipun tidak terlalu mengejutkan bagi para analis.

GBPUSD berada di sekitar 1,3370 setelah hampir memangkas semua kenaikan intradaynya pada sesi Amerika. Pemotongan suku bunga 25 basis poin oleh BoE telah disampaikan dengan dukungan suara MPC 5-4, yang juga konsisten dengan hangatnya tekanan inflasi di Inggris. Dampaknya bagi sterling tetap dinamis karena faktor domestik dan sentimen global.

AUDUSD menunjukkan momentum ringan ke atas dan berdiri mendekati 0,6620 menjelang akhir hari. Sisi kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) masih dinanti dengan ekspektasi pengetatan 25 basis poin di awal sesi Asia. Pergerakan ini menandai pergantian fokus pasar antara berbagai respons kebijakan hingga rilis data dan pernyataan bank sentral berikutnya.

Emas dan Dampaknya terhadap Logam Mulia

Emas diperdagangkan sekitar $4.330 per troy ounce, berada dalam kisaran jarak dekat pada hari Kamis. Harga XAU/USD sempat naik menuju level tertinggi dua bulan sekitar $4.374 lebih awal di sesi tersebut, namun akhirnya menyerahkan sebagian kenaikannya setelah data inflasi Amerika Serikat keluar lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini mencerminkan respons pasar yang sensitif terhadap laporan inflasi dan prospek kebijakan.

Pertumbuhan dolar yang relatif stabil dan ekspektasi terhadap kebijakan moneter global menjaga volatilitas emas tetap tinggi dalam jangka pendek. Investor memantau reaksi pasar terhadap data inflasi berikutnya dan pernyataan dari BoJ, ECB, serta BoE untuk memahami arah harga logam mulia.

Secara keseluruhan, harga emas menunjukkan kemampuan untuk menyerap kejutan data ekonomi, tetapi arah jangka menengah masih bergantung pada dinamika inflasi dan kebijakan bank sentral utama di pasar global.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image