Para pembeli Yen memilih berhati-hati menjelang pertemuan Bank of Japan (BoJ) minggu ini, menimbang arah kebijakan yang akan diisyaratkan para pembuat kebijakan. Sentimen risk-off dan ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ menjadi fokus utama pelaku pasar.
Harapan akan kebijakan hawkish dari BoJ bisa memperkuat tekanan pada USD/JPY, meski adanya ekspektasi dovish dari Federal Reserve membatasi upaya pemulihan dolar AS. Hal ini berpotensi memberi Yen peluang untuk menguat jika BoJ menegaskan jalur kebijakan yang lebih ketat.
Investors akan menunggu hasil dua hari pertemuan BoJ untuk melihat pijakan kebijakan menuju 2026, yang akan memainkan peran kunci dalam menentukan trajektori jangka pendek untuk Yen.
Dolar AS berjuang memanfaatkan pemulihan kecil dari level terendah sejak awal Oktober, sementara volatilitas pada pasangan USD/JPY tetap terkendali oleh faktor kebijakan dan suasana risiko global.
Level teknikal utama menjadi fokus: area support sekitar 154,35–154,30 dan rintangan di atas sekitar 155,20–155,25 yang terkait dengan Simple Moving Average 100 jam.
Osilator pada grafik harian mulai menunjukkan momentum negatif, menguatkan narasi bahwa bias jangka pendek untuk harga spot masih cenderung melemah.
Dengan fokus pada jalur kebijakan BoJ dan nada risiko yang lebih lemah, peluang penurunan USD/JPY tetap relevan jika harga menembus support dekat.
Target kunci berada di sekitar 154,00–154,30, sementara manajemen risiko menekankan pentingnya stop loss yang tepat untuk menjaga kerugian jika pasar berbalik.
Rencana trading yang diusulkan adalah posisi short USD/JPY dengan open sekitar 155,00, take profit 153,50, stop loss 156,00, menghasilkan rasio reward/risk mendekati 1,5x.