USD bergerak campur-campur dalam perdagangan yang tenang, menandai fokus investor pada keputusan FOMC yang dijadwalkan pertengahan pekan ini. Para pelaku pasar menilai bagaimana sinyal kebijakan akan membentuk jalur suku bunga di masa depan.
Beberapa analis menilai bahwa pemotongan suku bunga oleh The Fed tampaknya mungkin, meskipun inflasi yang masih tinggi menahan langkah lebih dovish, sehingga pasar menanti kebijakan terbaru dan proyeksi ekonomi.
Secara teknikal, dolar menunjukkan kisaran fluktuasi yang sempit terhadap pasangan utama, dengan fokus pada komentar pejabat Fed dan data inflasi yang akan dirilis menjelang pertemuan FOMC.
Imbal hasil obligasi global melemah karena pasar menimbang prospek pemotongan bunga di luar AS yang berpotensi melambat, mengubah harga aset berpendapatan tetap.
Imbal hasil obligasi Eropa merespons komentar hawkish dari Gubernur ECB Schnabel, menaikkan biaya pinjaman, sementara lonjakan imbal hasil Kanada menambah momentum pada dinamika global.
Investor menimbang bagaimana perubahan kebijakan moneter global akan mempengaruhi valuasi risiko dan alokasi aset di portofolio yang berorientasi durasi menengah hingga panjang.
Fokus pasar beralih ke bagaimana The Fed akan menyusun dot plot serta proyeksi ekonomi yang direvisi, menggambarkan perbedaan pendapat di antara pembuat kebijakan.
Analisa menunjukkan pemotongan lebih lanjut diperkirakan terjadi pada tahun 2026, namun pasar perlu menilai keseimbangan antara inflasi yang membandel dan perubahan kebijakan yang lebih dovish di masa depan.
Dolar AS tampak melayang dalam fase konsolidasi dengan kisaran sekitar 98.8–99.2 pada indeks dolar, menandai potensi sinyal teknikal jika tekanan jual meningkat.