GBP/USD menunjukkan stabilitas yang rapuh meskipun data Penjualan Ritel Inggris mengecewakan dan Bank of England melanjutkan penyesuaian suku bunga. Kebijakan yang lebih lunak memicu perdebatan tentang kecepatan pemulihan inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi utama di wilayah tersebut. Pasar menimbang risiko bahwa tekanan biaya hidup bisa memperlambat permintaan konsumen dan memicu tekanan lebih lanjut pada sterling dalam beberapa kuartal mendatang.
Di sisi kebijakan, BoE mempertahankan nada berhati-hati meski inflasi menunjukkan sedikit mendingin. Gubernur Andrew Bailey menekankan bahwa jalur kebijakan tetap tidak pasti, menyiratkan bahwa langkah berikutnya bisa sangat bergantung pada data ketahanan inflasi. Sementara itu, beberapa pejabat Fed menekankan perlunya kehati-hatian terhadap pelonggaran, karena pelonggaran terlalu dini bisa membebani kinerja sterling jika BoE memotong terlebih dulu.
Secara harga, GBP/USD berputar di sekitar level yang telah dikenal dan akhirnya turun di bawah 1,3400 pada hari sebelumnya. Saat laporan ini ditulis, pasangan diperdagangkan sekitar 1,3370 dengan pergerakan relatif kecil. Penjualan Inggris yang lebih lemah dan kehati-hatian BoE serta Fed menjaga risiko penurunan lebih lanjut tetap menjadi fokus pelaku pasar.
Data konsumsi Inggris menunjukkan dinamika yang membingungkan bagi pergerakan mata uang. Penjualan naik 0,6% secara YoY pada November, tidak berubah dari cetakan sebelumnya tetapi jauh dari estimasi 0,9%. Secara bulanan, angka tersebut turun 0,1% melampaui ekspektasi ekspansi 0,4%. Angka ini muncul satu hari setelah BoE memangkas biaya pinjaman melalui keputusan suara 5-4.
Secara kontekstual, para analis menilai bagaimana kebijakan moneter dua bank sentral besar ini membentuk ekspektasi pasar. BoE menunjukkan bahwa jalur kebijakan tetap berisiko dan berpotensi berubah tergantung data inflasi, sedangkan Federal Reserve mengedepankan kehati-hatian untuk menghindari tekanan pada pekerjaan dan perekonomian. Ketidakpastian ini memicu pergerakan kurs yang sensitif terhadap berita ekonomi dan komentar pejabat bank sentral.
Di Amerika Serikat, Nawacita eksekutif menyoroti bahwa disinflasi berlanjut meski ada beberapa data yang menimbang arah pengangguran. Universitas Michigan melaporkan bahwa Sentimen Konsumen justru naik tetapi di bawah ekspektasi, sementara inflasi masa depan dan harapan pekerjaan tetap menjadi determinan utama pergerakan dolar dan pasangan FX utama termasuk GBPUSD.
Garis besar ekspektasi pasar menunjukkan bahwa pergeseran kebijakan bank sentral bisa memicu volatilitas pada pasangan ini. Jika BoE bergerak lebih cepat daripada Fed, ada potensi penurunan lebih lanjut pada GBP/USD, sementara pertemuan kebijakan yang berbeda bisa membalikkan arah secara mendesak tergantung pada data selanjutnya.
Analisa singkat menunjukkan bahwa dinamika fundamental mendominasi arah sementara faktor teknikal memberikan panduan level penting untuk observasi jangka pendek. Dengan fokus pada data ritel, inflasi, dan pernyataan pejabat, trader perlu menjaga skema manajemen risiko yang ketat dalam kisaran turunnya pasangan ini.
Secara teknis, pasangan ini telah kehilangan momentum bullish dan kini mendekati area penting. Harga telah menembus level 1,3400 dan mendekati SMA 200-hari sekitar 1,3350. Pergerakan ini menandai potensi kelanjutan tekanan jika level tersebut ditembus, menguatkan potensi test ke bawah pada level selanjutnya.
Indikator RSI menunjukkan dinamika yang berubah; meskipun masih berada di wilayah positif secara umum, arah menuju bawah menandakan dominasi penjual yang meningkat. Di antara level kunci, 1,3302 dan 1,3253 dipandang sebagai target support teknis berikutnya jika tekanan jual berlanjut. Pergerakan harga di sekitar 1,3370 menjadi area trefle untuk konfirmasi arah selanjutnya.
Untuk menjaga peluang penurunan, pembeli perlu membuktikan kekuatan dengan menembus 1,3400 sebagai konfirmasi pembalikan arah ke atas. Jika gagal, potensi penurunan dapat berlanjut menuju 1,3302 dan 1,3253, dengan RSI memberi sinyal tekanan jual yang berlanjut dalam skenario jangka pendek.
| Level | Keterangan |
|---|---|
| 1,3400 | Penghalang teknis utama |
| 1,3350 | SMA 200-hari |
| 1,3302 | Support berikutnya |
| 1,3253 | SMA 50-hari |
Di arena kebijakan, pasar mempertimbangkan peluang pemotongan Fed pada paruh pertama tahun ini, dengan prospek untuk Juni yang diperkirakan sekitar 53%. Satu sisi, BoE juga menunjukkan möjliggas pemotongan pada periode yang sama, dengan probabilitas tertinggi berada pada bulan Maret menurut analisis probabilitas pasar. Jika BoE bergerak lebih cepat daripada Fed, tekanan ke bawah pada GBP/USD bisa meningkat karena pergeseran ekspektasi kebijakan menjadi lebih agresif di sisi BoE.
Data konsumsi Amerika Serikat juga memberi sinyal belanja yang lebih lemah, dengan kondisi yang membatasi belanja barang tahan lama. Survei Michigan menampilkan kenaikan optimisme konsumen yang lebih rendah dari harapan, menambah tekanan pada inflasi jangka pendek dan memperkaya dinamika suku bunga jangka pendek kedua bank sentral.
Dalam konteks risiko, volatilitas tetap tinggi karena dinamika kebijakan serta data ritel Inggris yang rilis berdekatan. Trader sebaiknya memantau pergerakan di sekitar 1,34 dan level support utama di kisaran 1,33-an untuk menginformasikan keputusan, sambil memperhatikan potensi pergeseran jika rilis data dan komentar pejabat mengubah ekspektasi pasar dalam waktu dekat.