Dolar AS mencoba menguat pada paruh pertama hari Kamis, namun arah pergerakannya berbalik setelah rilis data klaim pengangguran yang lebih buruk dari perkiraan. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir 6 Desember naik menjadi 236 ribu, jauh di atas ekspektasi sekitar 192 ribu. Reaksi pasar menekan indeks dolar, menambah tekanan pada pasangan-pasangan utama yang sensitif terhadap data tenaga kerja.
EUR/USD menunjukkan momentum positif dengan harga kembali menembus empat pullback harian, mendekati area 1.1750. Pasar menantikan konfirmasi dari data inflasi Jerman yang akan rilis pada Desember untuk melihat apakah pelemahan euro berlanjut atau terjadi stabilisasi jelang rilis data utama berikutnya.
GBP/USD menguat tajam dan mencoba menembus puncak bulanan mendekati zona 1.3440, sementara USD/JPY turun signifikan menuju sekitar 155.80 pasca lonjakan terkait kabar rata-rata kebijakan. AUD/USD pun menguat menuju kisaran 0.67, didorong sebagian oleh pelemahan umum dolar AS meski data ketenagakerjaan di negara maju belum sepenuhnya kuat.
Harga minyak WTI membalikkan penurunan awal dan kembali ke level sekitar 57,00 dolar per barel, sejalan dengan pembobotan para pelaku pasar terhadap dinamika geopolitik dan keputusan kebijakan moneter The Fed. Fokus pada risiko geopolitik tetap menjadi faktor utama yang membatasi penurunan harga minyak.
Harga emas naik ke level tertinggi tiga hari mendekati 4.280 dolar per troy ounce, didorong oleh pergeseran sentimen risiko dan imbal hasil obligasi AS yang berupaya menahan kenaikan. Optimisme terhadap pelonggaran kebijakan jangka pendek turut mendongkrak permintaan aset safe-haven seperti emas dalam beberapa sesi terakhir.
Harga perak melanjutkan rally ke level tertinggi baru sekitar 64,00 dolar per ons, mengikuti reaksi positif pada logam mulia lainnya dan menambah spekulasi mengenai pergeseran permintaan industri terhadap pasar komoditas.
Selanjutnya, fokus pasar tertuju pada Tingkat Inflasi Akhir Jerman untuk bulan November yang akan dirilis pada 12 Desember, yang berpotensi menambah volatilitas pada pasangan euro terhadap saat-saat kritis perdagangan Eropa.
RICS House Price Balance akan dirilis pada hari Jumat, diikuti oleh pidato dari anggota BoE, Kroszner, yang dapat menambah arah bagi dolar sterling dalam beberapa sesi mendatang.
Laju pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh keputusan dan perkiraan dari pertemuan FOMC sebelumnya; para pelaku pasar menilai seberapa besar dampaknya terhadap kebijakan suku bunga dan likuiditas jangka menengah, yang pada akhirnya membentuk sentimen risiko global.