Indeks Dolar AS DXY tetap berada di zona stabil menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve dan rilisan SEP yang dinanti pelaku pasar. Perdagangan berlangsung di atas level 99,00 mencerminkan kehati-hatian para peserta pasar yang menilai arahan kebijakan moneter AS serta dampaknya terhadap likuiditas global.
EUR/USD melemah dari sesi sebelumnya dan turun ke sekitar 1,1616 sebagai level terendah tiga hari, didorong oleh aliran risk-off yang berlanjut meski berita ekonomi tertentu menjaga pergerakan terbatas di kisaran 1,1630. Ketidakpastian terkait laju suku bunga AS menjadi faktor utama yang membatasi momentum pasangan ini.
USD/JPY juga menunjukkan reli, menembus zona 155,80 dengan volatilitas mendekati rilis kebijakan Fed serta pidato Gubernur BoJ Ueda. Pergerakan ini mencerminkan preferensi investor terhadap carry trade dan mitigasi risiko, meskipun Fed dan BoJ tetap menjadi faktor penentu arah jangka pendek.
The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Desember, sebuah langkah yang umumnya menekan kekuatan dolar dan menambah ruang bagi mata uang berisiko. Sentimen pasar juga tetap sensitif terhadap rilisan SEP yang memetakan jalur kebijakan The Fed ke depan.
AUD/USD mereda ke kisaran 0,6630 setelah sempat menguji level tertinggi multi-minggu di 0,6649 Jumat lalu, menjelang keputusan moneter RBA yang diperkirakan mempertahankan Official Cash Rate di 3,6. Perbedaan sikap kebijakan antara bank sentral menjelang akhir tahun dapat mengubah dinamika arus modal dan volatilitas pasangan ini.
Emas berada dalam kisaran harga sekitar 4200 dolar per ounce, menunjukkan sikap menunggu menjelang rencana kebijakan The Fed. Data ketenagakerjaan pekan ini seperti ADP dan Jolts menjadi fokus selera risiko pasar, dengan proyeksi pasar menimbang dampak terhadap reli emas dan kurva imbal hasil.