Indeks Dolar AS (DXY) tetap berada di sekitar 99,20 pada sesi Asia hari ini, menunjukkan minimnya volatilitas jelang rilis kebijakan The Fed.
Para pelaku pasar meyakini penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Desember, meskipun fokus pada kebijakan membuat keputusan menimbang risiko.
Kabar mengenai kandidat terdepan untuk menggantikan Jerome Powell, Kevin Hassett, menambah dinamika jika ia terpilih, karena ini bisa mempengaruhi arah dolar di masa mendatang.
Langkah kebijakan The Fed diprediksi membawa pemotongan 25bp, dengan para analis menilai jalurnya mungkin lebih berhati-hati dan tergantung pada data ekonomi.
Beberapa analis seperti Bill English menyebut bahwa pelonggaran yang diberlakukan bisa bersifat hawkish, artinya langkah pemotongan datang tetapi dengan nada yang menahan pelonggaran lebih lanjut.
Kabar tentang Hassett sebagai calon Ketua The Fed juga bisa membatasi kenaikan dolar jika pasar menilai ia akan mendorong pelonggaran lebih banyak.
Laporan JOLTS Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan lonjakan lowongan pekerjaan menjadi 7,67 juta pada Oktober, melampaui ekspektasi dan menandakan tenaga kerja tetap kuat.
Kondisi ini bisa mengerem ekspektasi pemotongan, karena kekuatan pasar tenaga kerja sering memperkaya peluang dolar menguat.
Pasar memperkirakan sekitar 87,4% peluang pemotongan 25bp pada pertemuan Desember, sementara komentar Powell setelah rapat serta potensi dinamika kepemimpinan Hassett bisa memperkaya volatilitas dolar.