BoE Potong Suku Bunga 25bp ke 3,75%; Pasar Menunggu Data Lanjutan untuk Pelonggaran Berikutnya

Bank of England memotong suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,75 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini menjaga kurva kebijakan tetap akomodatif tanpa mengubah arah secara drastis. Suara MPC 5-4 mencerminkan keseimbangan antara dorongan untuk melonggarkan dan kehati-hatian menjelang data berikutnya.

MPC menegaskan bahwa pelonggaran lebih lanjut akan tetap sangat tergantung pada data ekonomi. Tidak ada sinyal pemotongan lanjutan di bulan Februari yang bisa diandalkan, meskipun pasar sempat mengintip potensi perubahan mayoritas. Langkah berikutnya akan didasari oleh perkembangan inflasi, upah, dan dinamika disinflasi yang sedang terjadi.

Gubernur Andrew Bailey memegang suara penentu dan menekankan bahwa proses disinflasi lebih mapan, meski bukti penurunan indikator upah dan inflasi yang terdorong ke depan belum sepenuhnya meyakinkan. Analisis pasar akan memantau pergerakan indikator utama dalam minggu dan bulan mendatang. Keputusan kebijakan selanjutnya akan sangat bergantung pada data yang masuk dan pada bagaimana arah disinflasi bertahan.

Analisis Pasar dan Jalur Pelonggaran

Para analis menilai bahwa MPC tetap menargetkan jalur penurunan bertahap, meskipun keputusan untuk fase pelonggaran berikutnya sulit dibuat tanpa bukti data yang lebih kuat. Pasar akan memperhatikan bagaimana inflasi dan keadaan tenaga kerja berkembang sebelum langkah selanjutnya diambil. Secara umum, sikap berhati-hati dimaksudkan untuk menunda langkah yang bias pada ketidakpastian ekonomi.

Para analis Rabobank, Stefan Koopman, menyoroti bahwa pasar mengharapkan dua pemotongan lagi sebesar 25bp pada 2026, dengan penekanan pada bulan Februari dan April sebagai momen pelaksanaan. Namun ia menegaskan bahwa jadwal itu tetap rentan terhadap perubahan data ekonomi utama. Perkembangan harga dan upah akan menjadi pendorong utama di beberapa rilis data mendatang.

Gubernur Bailey dan rekan MPC menegaskan bahwa jalur kebijakan akan tetap bersandar pada data masuk. Pasar akan menilai pernyataan resmi dan risalah rapat untuk melihat apakah ada perubahan ekuilibrium antara disinflasi dan tekanan upah. Dengan demikian, fokus utama kini adalah pada bagaimana data berjalan ke depan.

Implikasi bagi GBP dan Proyeksi 2026

Rencana dua pemotongan 25bp pada 2026 mencerminkan ekspektasi pasar terhadap pelonggaran bertahap. Para investor menunggu konfirmasi melalui data inflasi, pertumbuhan upah, dan dinamika pasar tenaga kerja yang akan mengubah persepsi risiko pada mata uang Inggris. Meski demikian, jadwal ini tetap bergantung pada data yang masuk dan pada bagaimana harga memantau efek kebijakan tersebut.

Reaksi GBP akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana data inflasi dan upah mengikuti jalur yang diharapkan. Dalam konteks ini, volatilitas bisa meningkat menjelang rilis data utama dan rapat kebijakan berikutnya. Trader sebaiknya menimbang risiko dan peluang yang terkait dengan pergeseran kebijakan terhadap pasangan GBPUSD.

Untuk pelaku pasar, fokus utama adalah pada data rilis seperti inflasi, imbal hasil, dan indikator pasar tenaga kerja. Keputusan berikutnya akan sangat bergantung pada bagaimana data itu membentuk ekspektasi pelonggaran lebih lanjut. Dengan tingkat ketidakpastian yang masih tinggi, pergerakan harga mata uang cenderung sensitif terhadap berita ekonomi baru.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image