Harga emas mengalami penurunan tipis setelah dirilisnya Risalah Rapat FOMC Desember yang mengungkap adanya perbedaan pandangan di antara anggota komite. Meski begini, logam kuning ini tampak berada di jalur untuk membukukan keuntungan tahunan yang kuat pada 2025, dengan proyeksi kenaikan lebih dari enam puluh persen secara kumulatif. Fokus pasar tetap pada bagaimana kebijakan moneter AS akan berkembang seiring tekanan inflasi dan dinamika pertumbuhan ekonomi.
Beberapa pejabat Federal Reserve menilai mungkin terbaik untuk menahan suku bunga lebih lama setelah tiga penurunan suku bunga sepanjang tahun ini, sementara pandangan lain menilai bisa jadi tidak ada penurunan lebih lanjut jika inflasi menurun. Ketidakpastian kebijakan ini menambah volatilitas pada pasar emas karena investor mencoba menakar potensi jalur suku bunga serta risiko global yang akan datang. Kondisi ini menuntut kehati-hatian dari pelaku pasar.
Dalam konteks ini, momentum emas juga mendapat dukungan dari ekspektasi kebijakan yang berpotensi menjaga daya tarik logam mulia sebagai lindung nilai terhadap gejolak ekonomi. Investor menilai bagaimana dinamika moneter AS akan membentuk arah harga logam mulia di sisa tahun 2025 dan bagaimana permintaan safe-haven dapat berubah sejalan dengan ketegangan geopolitik yang berlangsung. Analisis teknikal pun mulai mengedge ke area harga kunci seiring peristiwa global yang terus bergerak.
Permintaan safe-haven untuk emas tetap kuat ketika ketegangan geopolitik meningkat, mendorong aliran modal ke logam kuning meskipun volatilitas pasar berada di level tinggi. Sentimen risiko yang memburuk membuat investor mencari aset yang dianggap lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian eksternal, termasuk risiko perang dan dinamika diplomatik yang berkembang. Opsi diversifikasi portofolio sering mengubah alokasi awal investor.
Riset pasar menunjukkan bahwa rally emas didorong oleh pembelian dari bank sentral dan peningkatan kepemilikan ETF yang didukung emas. Pembelian institusional dan minat investor institusional terhadap aset berpendapatan tetap dalam portofolio durasi menengah juga menjadi faktor pendorong utama arah harga di jangka menengah hingga panjang. Para analis menilai kombinasi faktor kebijakan dan geopolitik sebagai pendorong utama momentum harga.
Di tengah iklim kebijakan uang yang berubah-ubah, para pelaku pasar menilai bahwa emas tetap menjadi pelengkap portofolio yang relevan bagi diversifikasi risiko dan perlindungan nilai kekayaan. Ketahanan emas sebagai lindung nilai di saat ketegangan geopolitik meningkat menjadi bagian inti dari narasi pasar komoditas saat ini. Hal ini membuat emas menjadi pilihan utama bagi investor yang fokus pada perlindungan nilai jangka panjang.
Di wilayah Eropa Timur, ketegangan antara negara-negara besar dan upaya penyelesaian damai mempengaruhi sentimen pasar. Pasar mencermati setiap berita terkait negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina serta tuduhan serangan yang melibatkan pihak-pihak terkait, karena hal ini berpotensi memicu perubahan permintaan safe-haven. Perkembangan tersebut menambah dinamika pada ekspektasi investor mengenai arah harga emas di sisa tahun ini.
Di Timur Tengah, kegiatan militer dan pernyataan negara-negara regional memberikan gambaran risiko geopolitik yang lebih luas. Percepatan dinamika politik regional menambah kekhawatiran akan volatilitas harga logam mulia pada paruh kedua tahun ini dan ke depan, seiring investor mengevaluasi kebutuhan hedging terhadap risiko global. Kondisi ini meningkatkan perhatian terhadap posisi emas sebagai penyangga terhadap ketidakpastian kebijakan.
Secara keseluruhan, kondisi geopolitik global menambah ketidakpastian bagi jalur kebijakan moneter dan proyeksi pertumbuhan. Harga emas tetap berada dalam fokus pasar sebagai alternatif lindung nilai saat volatilitas meningkat, meski arah jangka pendek tetap dibayangi oleh pernyataan kebijakan dan dinamika geopolitik yang terus berkembang. Investor akan terus memantau data inflasi global, pernyataan bank sentral, dan perkembangan konflik untuk menilai peluang jangka panjang dalam logam mulia.