EURUSD mengalami tekanan ringan seiring meningkatnya suku bunga AS dan meningkatnya kekhawatiran menjelang keputusan FOMC. Pergerakan ini menahan Euro dari pergerakan lebih hangat meskipun masih terlihat daya tariknya sebagai aset penempatan nilai dalam situasi tertentu.
Secara teknikal, level dukungan jangka pendek berada di sekitar 1,1585–1,1590. Jika level ini ditembus, potensi penurunan bisa mengarah ke 1,1555–1,1565 dan menambah tekanan pada pola sell-off jangka pendek.
Meski ada tantangan, prospek pemulihan hingga 1,1800 tetap terbuka jika FOMC tidak menebarkan sinyal kebijakan yang terlalu hawkish, sehingga jalur menuju rebound dapat terjaga menjelang akhir tahun.
Di dalam politik domestik zona euro, Prancis menghadapi tantangan fiskal terkait penyelesaian anggaran jaminan sosial yang bisa membatasi ruang manuver fiskal negara tersebut di 2026. Kondisi ini menjadi faktor risiko bagi euro dalam jangka menengah.
Di sisi geopolitik, UE fokus pada penggunaan aset Rusia yang dibekukan senilai sekitar EUR210 miliar untuk ulas pinjaman reparasi Ukraina. Langkah ini meningkatkan tekanan pada risiko politik dan mempengaruhi persepsi investor terhadap stabilitas zona euro.
Beberapa manajer aset mencatat kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan hak properti yang bisa menurunkan status safe-haven euro. Namun hingga saat ini, aliran data belum menunjukkan dampak signifikan terhadap EURUSD, selama ECB tidak mendukung pinjaman untuk Ukraina.
Pasar tetap memperhatikan dinamika fiskal dan geopolitik karena keduanya dapat membatasi dorongan bullish pada euro meskipun dukungan teknikal terlihat kuat di 1,1585/90.
Skenario dasar menunjukkan peluang rebound menuju 1,1800 jika FOMC tidak menimbulkan kejutan hawkish dan euro diposisikan sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian global.
Rekomendasi perdagangan yang layak adalah membeli EURUSD dengan open sekitar 1,1590, target 1,1800, dan stop di 1,1555. Rasio risiko-imbalan lebih dari 1:1.5 dengan manajemen risiko yang ketat.