GBP menunjukkan kekuatan relatif dalam beberapa sektor karena data tenaga kerja Inggris melunak dan PMI Desember menampilkan traksi pertumbuhan sektor swasta yang lebih kuat. Analisis dari BBH Valas menyoroti bahwa pasar sudah sepenuhnya memperhitungkan potensi pemotongan suku bunga Bank of England (BoE) dalam beberapa langkah ke depan.
Tingkat pengangguran Inggris berada pada 5,1%, tertinggi sejak Q1-2021, sejalan dengan konsensus. Nilai tersebut disertai penurunan jumlah lowongan pekerjaan, memunculkan rasio lowongan terhadap pengangguran di bawah level keseimbangan sekitar 0,50, yang mengindikasikan permintaan tenaga kerja yang lemah.
Di sisi upah, pertumbuhan melambat namun tetap menjadi faktor utama tekanan inflasi. Produsen upah sektor swasta berada di sekitar 3,9% year-on-year dengan konsensus 3,8%, sedangkan produktivitas diperkirakan menurun 0,2% pada 2025. Sementara itu, PMI komposit mencapai 52,1, tertinggi dua bulan, menandakan perbaikan aktivitas jasa dan manufaktur.
BoE diperkirakan akan melanjutkan jalur pemotongan suku bunga, dengan sekitar 93% dari perubahan harga telah mencerminkan penurunan tersebut. Namun jalur pelonggaran kemungkinan akan berjalan secara bertahap, menjaga volatilitas relatif rendah bagi bank sentral dalam periode mendatang.
Analisis terhadap GBP menunjukkan dinamika berbeda di berbagai pasangan mata uang. Meski GBP berpotensi menunjukkan kekuatan terhadap beberapa mata uang utama, proyeksi kontra-GBP terhadap pasar silang bisa menahan penguatan lebih lanjut karena ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang telah terbit luas.
Untuk pedagang dan pelaku pasar, fokus utama adalah data ketenagakerjaan, dinamika upah, serta PMI lanjutan dan sinyal kebijakan BoE. Pergerakan GBP–USD mungkin dipengaruhi oleh pergeseran ekspektasi suku bunga, sementara pergerakan pasangan silang bisa tertekan jika pelonggaran cepat terjadi.