Dalam wawancara eksklusif dengan Milano Finanza, Olli Rehn menegaskan bahwa proyeksi inflasi di zona euro kemungkinan tetap sedikit di bawah target 2% dalam kerangka jangka menengah. Narasi ini menyoroti komitmen ECB untuk menjaga stabilitas harga sambil mengamati dinamika pertumbuhan ekonomi kawasan.
Perkiraan tersebut juga menekankan bahwa inflasi telah berada dekat dengan target simetris 2%, sebuah keadaan yang menguntungkan pendapatan riil rumah tangga di Eropa. Hal ini berpotensi menahan tekanan pada biaya hidup sambil menjaga kepercayaan konsumen dan investor.
Kebijakan moneter ECB cenderung berhati-hati, dengan respons pasar terhadap data inflasi menjadi kunci bagi ekspektasi suku bunga. Para pelaku pasar terus menilai bagaimana pernyataan ini mempengaruhi jalur kebijakan di bulan-bulan mendatang.
Rehn menekankan perlunya penyelesaiann rencana pinjaman perbaikan Ukraina yang didanai dari aset Rusia yang dibekukan. Menurutnya, langkah tersebut adalah bagian penting untuk menjaga stabilitas kawasan dan memperbaiki prospek pendanaan Ukraina.
Keterlibatan aset beku dalam pembiayaan dukungan Ukraina menambah dimensi geopolitik pada dinamika pasar. Komentar resmi semacam ini dapat memicu reaksi pasar terkait persepsi risiko, aliran modal, dan volatilitas mata uang.
Investors menilai bagaimana kemajuan kebijakan ini akan berinteraksi dengan hubungan Eropa-Rusia serta respons kebijakan negara anggota terhadap krisis regional. Pesaing dan pelaku pasar cenderung menakar dampaknya pada sentimen risiko jangka pendek.
Secara teknis, EURUSD tetap berada di sekitar level 1,1650 pasca komentar ECB, dengan peluang pergerakan ke zona resistance di sekitar 1,1700–1,1720 jika sentimen positif berlanjut. Dukungan kuat berbank pada wilayah 1,1600 sebagai baseline penopang.
Walaupun inflasi yang stabil mendukung pandangan fundamental positif terhadap euro, saat ini tidak terindikasi sinyal perdagangan eksplisit dari artikel tersebut. Pelaku pasar cenderung menunggu konfirmasi melalui data ekonomi selanjutnya atau pernyataan kebijakan tambahan.
Sebagai praktik manajemen risiko, disarankan untuk menilai peluang berbasis teknikal yang muncul dan menjaga rasio risiko-imbalan minimal 1:1,5 jika sinyal teknis terwujud. Volatilitas terkait berita geopolitik juga perlu diantisipasi dalam strategi intraday.