Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi seharusnya mendapatkan manfaat dari peningkatan belanja rumah tangga dan pasar tenaga kerja yang kuat serta lebih inklusif.
Dalam kesaksiannya di Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen Eropa di Brussels, ia menekankan bahwa kebijakan moneter ECB tetap fokus pada stabilitas harga sambil mendukung pelaksanaan reform untuk menjaga momentum ekonomi.
Ia juga menegaskan bahwa indikator inflasi inti tetap sejalan dengan target 2 persen dalam jangka menengah, dengan proyeksi inflasi diperkirakan berada di saat mendatang beberapa bulan ke depan.
Pernyataan tersebut menambah dasar bagi narasi bahwa pertumbuhan yang didorong belanja rumah tangga dapat menjaga momentum, sambil menekankan perlunya kebijakan yang luwes dalam menghadapi risiko baru.
ECB menegaskan akan mempertimbangkan instrumen kebijakan baru jika diperlukan untuk mencapai tujuan stabilitas harga, memberi ruang bagi respons yang cermat terhadap dinamika ekonomi tanpa mengubah komitmen jangka menengah.
Reaksi pasar terhadap sinyal ini bisa mencerminkan persepsi investor terhadap arah kebijakan, volatilitas obligasi regional, dan arah volatilitas nilai tukar euro dalam jangka pendek.
Bagi investor, fokus utama adalah data inflasi, dinamika tenaga kerja, dan bagaimana ekspektasi kebijakan ECB tertata menjelang rilis data berikutnya.
Pernyataan kebijakan yang lebih fleksibel dapat mendukung EURUSD jika pasar menilai ECB tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga, sambil menjaga stabilitas harga jangka menengah.
Karena konten ini bersifat fundamental, sinyal trading eksplisit belum bisa ditarik tanpa data harga atau angka rilis lain. Investor disarankan menunggu konfirmasi dari data mendatang dan pernyataan pejabat ECB sebelum membuat posisi.