Perak (XAGUSD) bertahan di atas level sekitar 65,00 setelah menyentuh puncak sepanjang masa sekitar 66,54–66,64 pada sesi perdagangan Eropa. Dorongan datang dari data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi dan adanya harapan terhadap pelonggaran kebijakan bank sentral (Fed), yang mendukung sentimen risiko terhadap logam mulia.
Data Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis menunjukkan bahwa pekerjaan bersih menurun 105.000 pada Oktober, namun kemudian membukukan pemulihan sekitar 64.000 pada November. Sementara tingkat pengangguran meningkat hingga 4,6% dan pertumbuhan upah cenderung lebih moderat, hal ini menjaga spekulasi terkait pemangkasan suku bunga pada Maret tetap hidup di pasar.
Dengan fokus investor yang menanti rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) AS bulan November pada hari Jumat, konteks makro tetap menimbang prospek pelonggaran moneter. Kondisi ini mendukung potensi penguatan terhadap logam mulia jika data CPI menunjukkan momentum pelonggaran lebih lanjut, meskipun langkah teknikal menunjukkan resistance di sekitar 66,80.
Grafik 4 jam menunjukkan XAG/USD diperdagangkan sekitar 65,97, berada di dekat garis tren naik yang berasal dari level terendah pertengahan November. Level support terdekat terlihat pada sekitar 63,12, memberikan landasan bagi arah bias bullish jika harga turun.
Indikator teknikal mengonfirmasi dinamika naik: MACD telah berbalik positif dengan histogram yang melebar, sementara RSI berada di sekitar 69,62 mendekati wilayah jenuh beli. Kondisi ini menandakan momentum uptrend masih ada meski kenaikan bisa melambat mendekati resistance kunci.
Puncak saluran ascending berada di sekitar 66,80, yang menjadi tantangan utama bagi bulls pada sesi berikutnya. Target berikutnya mencakup perpanjangan Fibonacci 261,8% dari reli Oktober–November di sekitar 68,30, dengan potensi menuju 70,00 jika momentum tetap kuat. Sementara itu, support terdekat berada di 64,72, diikuti oleh 63,30 dan 60,80 sebagai level defensif yang siap menahan tekanan harga.
Rencana trading yang konsisten dengan analisis teknikal adalah membuka posisi beli jika harga berhasil menembus 66,80 (breakout), dengan target pertama di 68,30 dan stop loss di 64,72. Struktur risiko-untung diharapkan minimal 1:1,5, memastikan bahwa potensi keuntungan lebih besar daripada risiko pada skema ini.
Jika harga gagal menembus 66,80 dan masuk ke wilayah olah ulang, opsi yang lebih konservatif adalah menunggu konfirmasi pembalikan di sekitar 64,72 atau bahkan di 63,30 sebelum mengambil posisi baru. Hal ini membantu menghindari pemicu sinyal palsu pada momentum yang tipis.
Pastikan ukuran posisi disesuaikan dengan toleransi risiko Anda, karena RSI yang mendekati wilayah jenuh beli dan volatilitas pasar jangka pendek bisa memicu pullback singkat meskipun basis bullish tetap ada. Rasio risiko-untung 1:1,5 atau lebih dianjurkan untuk skenario ini.