USD/JPY Menguat Mendekati 155,50 Didukung Dolar Kuat dan Ekspektasi BoJ Naik Suku Bunga

USD/JPY menguat tajam menuju sekitar 155,50 seiring dolar AS rebound pasca rilis data Nonfarm Payrolls (NFP). Pergerakan ini mencerminkan daya beli dolar yang kembali pulih di tengah ketidakpastian fiskal dan tekanan di pasar keuangan global. Sinyal teknikal menunjukkan area 155,0–156,0 sebagai level penting yang bisa menjadi pivot arah dalam beberapa sesi ke depan.

Kenaikan ini juga didorong oleh persepsi bahwa data pekerjaan AS bulan November dan Oktober sedang tercorrupt oleh penutupan pemerintah, sehingga risiko kebijakan moneter tetap menjadi fokus utama para pelaku pasar. Indeks dolar AS (DXY) menguat sekitar 0,4% ke kisaran mendekati 98,60, menambah tekanan pada pasangan USDJPY.

Menurut pola volatilitas saat ini, komentar bahwa data pasar tenaga kerja bisa terdistorsi mendukung ekspektasi bahwa kebijakan The Fed bisa berhenti naik atau menahan langkah selanjutnya, sehingga USD yang lebih kuat cenderung bertahan untuk jangka pendek. Pasar juga menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan November sebagai konfirmasi lanjutan terhadap arah kebijakan moneter.

Data NFP, DXY, dan Implikasinya

Rilis NFP untuk bulan Oktober dan November memicu reaksi volatilitas di pasar, meskipun beberapa data pekerjaan terlihat lemah. Para pelaku pasar menilai bahwa angka pengangguran yang naik menjadi 4,6% di November memperkuat argumen bahwa kebijakan The Fed bisa tetap pada jalurnya tanpa perlu agresif menaikkan suku bunga lagi.

Dalam konteks ini, DXY melaju lebih tinggi karena sentimen risiko yang menurun dan peran dolar sebagai mata uang safe haven di saat gejolak fiskal bertahan. Pergerakan dolar menekan beberapa mata uang utama, termasuk yen Jepang, yang menambah potensi pergerakan lonjakan USDJPY jika yield spread tetap menguntungkan dolar.

Dengan fokus pasar ke data IHK November, analis memperkirakan bahwa laju inflasi utama dan inti bisa tumbuh sekitar 3% secara tahunan. Angka ini akan menjadi petunjuk bagi kebijakan The Fed dan bisa memicu pergeseran likuiditas di pasar valuta asing, termasuk pasangan USDJPY.

Ekspektasi BoJ dan Implikasi Kebijakan

Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% pada pertemuan policy Jumat mendatang, sesuai konsensus pasar. Langkah ini menandakan shift hawkish yang telah lama ditunggu dan bisa memperpanjang tren pelemahan yen di pasangan USDJPY.

Gubernur Kazuo Ueda menegaskan bahwa prospek ekonomi dan harga dasar bank sentral semakin membaik, menambah dukungan terhadap tujuan inflasi BoJ. Pernyataan tersebut menggambarkan kesiapan bank sentral untuk menyesuaikan kebijakan jika kondisi harga dan pertumbuhan semakin mendukung target inflasi.

Kebijakan BoJ yang lebih agresif dapat memperlebar yield gap dengan kebijakan moneter negara lain, sehingga tekanan pada yen mungkin berlanjut. Investor akan memonitor komentar dari pejabat BoJ, terutama terkait jalur pengetatan segera dan potensi dampaknya terhadap volatilitas pasangan USDJPY di pasar spot maupun derivatif.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image