USD Pulih, Emas dan Minyak Didongkrak: Implikasi Kebijakan Fed dan Ketegangan Venezuela

USD pulih terhadap semua mata uang utama setelah mencapai level terendah sepuluh minggu. Pergerakan ini terjadi meskipun pelaku pasar menimbang risiko geopolitik dan kebijakan moneter global, sementara emas dan minyak mentah mendapat dorongan moderat akibat tekanan terhadap Venezuela.

Sanksi AS terhadap Venezuela memperburuk ketidakpastian pasokan minyak ke depan dan menambah risiko bagi volatilitas harga komoditas. Ketika kapal tanker dikenai pembatasan, permintaan terhadap aset lindung nilai cenderung meningkat, namun respons terhadap emas dan minyak juga dipandu oleh perubahan sentimen risiko di pasar global.

Analisa BBH menunjukkan pemulihan dolar lebih terlihat sebagai rally teknis yang menenangkan daripada perubahan fundamental signifikan. Meskipun demikian, dasar-dasar ekonomi AS yang lemah—permintaan tenaga kerja rendah dan tekanan inflasi yang belum muncul—mendorong ekspektasi bahwa dolar bisa melemah dalam jangka menengah, meski jalan jangka pendek masih bergantung pada dinamika imbal hasil global.

Pandangan Kebijakan Moneter AS dan Dinamika Tenaga Kerja

FOMC tampaknya memiliki ruang untuk pelonggaran hingga 50 basis poin, dengan argumen bahwa permintaan tenaga kerja AS terlihat lesu dan tekanan inflasi belum muncul secara konsisten. Perkiraan pasar futures dana Fed juga menunjukkan kemungkinan pelonggaran berkelanjutan dalam 12 bulan ke depan.

Data November menunjukkan pertumbuhan upah yang lebih lemah, dengan kenaikan upah per jam 0,1% m/m (konsensus 0,3%) atau 3,5% secara tahunan, mendekati level terendah sejak Mei 2021. Tingkat pengangguran naik 0,1 poin menjadi 4,6%, sementara partisipasi kerja meningkat 0,1 poin menjadi 62,5%.

Meski tidak ada data kebijakan AS yang relevan hari ini, pidato Gubernur Fed Christopher Waller menjadi sorotan. Peluang Waller menjadi Ketua Fed meningkat, meskipun persaingan dengan calon lain seperti Kevin Warsh tetap ada, dan wawancara dengan Waller direncanakan oleh Gedung Putih.

Isu Geopolitik Venezuela dan Dampaknya pada Pasar

Langkah Presiden Donald Trump yang memerintahkan blokade total terhadap tanker minyak yang masuk dan keluar dari Venezuela memperkuat ketegangan geopolitik dan dapat memicu penyesuaian ekspektasi pasokan di pasar energi. Keterkaitan antara kebijakan ini dan pergerakan harga emas menunjukkan bahwa pasar mengaitkan risiko geopolitik dengan aset safe-haven.

Minyak dan emas menerima dorongan moderat dari keputusan blokade tersebut, meskipun pasar ekuitas dan obligasi global terlihat cukup stabil. Pasar menilai bahwa dinamika kebijakan luar negeri AS dapat menjadi faktor penentu arah jangka pendek bagi volatilitas komoditas.

Para analis menilai bahwa pergeseran dolar lebih cenderung didorong faktor teknis daripada faktor fundamental yang lebih luas. Namun, jika risiko geopolitik meningkat atau jika ketegangan kebijakan Fed berubah arah, minat investor terhadap logam mulia dan energi bisa tetap tinggi segera.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image