Keputusan Bank Sentral Australia untuk mempertahankan cash rate pada 3,6% datang sesuai ekspektasi pasar, meskipun AUD sempat melemah di pembukaan. Rilis awal sempat terdengar memberi kesan peluang penurunan lebih lanjut, yang menambah volatilitas di pasar hingga komentar lanjutan meredam ekspektasi tersebut.
Dalam konferensi pers selepasnya, Gubernur Michelle Bullock menegaskan bahwa skenario penurunan suku bunga dalam waktu dekat sangat tidak mungkin, mempertimbangkan tekanan inflasi dan dinamika permintaan domestik. Penjelasan ini membantu menenangkan sebagian kekhawatiran pasar atas arah kebijakan kedepan.
Akibatnya, pasar beralih ke spekulasi mengenai kapan tepatnya kenaikan suku bunga pertama bisa terjadi. Dari proyeksi awal yang menyebut Agustus, pergerakan harga mulai memindahkan fokus ke Juni, dan AUD menunjukkan pemulihan terhadap dolar AS setelah pernyataan tersebut.
Di sisi inflasi, data terakhir menunjukkan tekanan harga yang tetap lebih tinggi dari ekspektasi beberapa bulan belakangan, sehingga Komite Kebijakan mempertahankan kehati-hatian terhadap langkah-langkah pengetatan lebih lanjut. Faktor ini menjadi pondasi bagi sikap RBA yang cenderung konservatif dalam jangka pendek.
Walaupun beberapa komponen kenaikan inflasi dianggap sementara, paparan terhadap permintaan domestik dan tekanan biaya tetap menjadi fokus utama kebijakan. Para pejabat menekankan bahwa stabilitas inflasi menjadi prasyarat utama untuk tindakan kebijakan di masa mendatang.
Secara keseluruhan, meski pasar tampak lebih hawkish dalam-priced action dibanding pandangan RBA, para pejabat tetap menunjukkan kehati-hatian terhadap respons pasar. Mereka menegaskan bahwa tidak ada dorongan kuat untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, meski skenario menuju kenaikan Juni tetap dipantau dengan seksama.
Bagi perdagangan AUDUSD, pergerakan AUD terasa sensitif terhadap perubahan ekspektasi kebijakan. Rebound yang terjadi pasca konferensi pers menandakan bahwa pasar menimbang peluang kenaikan Juni, meskipun ketidakpastian kebijakan tetap tinggi dan arah sebenarnya tergantung pada data inflasi serta pernyataan selanjutnya dari RBA.
Para trader sebaiknya memahami bahwa arah AUDUSD sangat dipicu oleh data inflasi dan komunikasi bank sentral. Data yang kuat bisa menambah tekanan pada AUD, sementara pelemahan inflasi atau suasana kebijakan yang lebih dovish berpotensi menahan laju penguatan AUD terhadap USD.
Untuk manajemen risiko, disarankan trader menjaga profil risiko yang terukur, menggunakan stop loss yang tepat, dan mempertimbangkan kerangka risiko/imbalan minimal sebelum membuka posisi baru. Kunci utamanya adalah mengikuti pernyataan resmi RBA dan data inflasi yang relevan untuk menyusun strategi yang responsif terhadap perubahan kebijakan.