Reserve Bank of Australia mengambil langkah menjaga tingkat kebijakan di 3,60% pada pertemuan terakhir tahun ini, menandai kelanjutan dari serangkaian langkah penyesuaian yang sebelumnya dilakukan.
Keputusan tersebut disepakati secara bulat oleh dewan yang terdiri dari sembilan anggota, menegaskan konsensus di sepanjang kebijakan moneter.
Pihak bank juga menegaskan bahwa ekonomi tetap menuntut kehati-hatian karena risiko inflasi masih ada meski permintaan domestik pulih dan pasar tenaga kerja tetap ketat.
RBA menyoroti adanya peningkatan risiko inflasi dan menilai perkembangan permintaan swasta yang mulai pulih, hal itu menjadi pertimbangan utama dalam menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja penuh.
Bank sentral menekankan bahwa mereka memantau perkembangan global maupun domestik untuk memandu keputusan kebijakan, dengan fokus pada kestabilan harga dan lapangan kerja penuh.
Meskipun saat ini belum ada langkah pemangkasan lebih lanjut, pernyataan resmi menyiratkan bahwa pemulihan permintaan konsumen bisa menjadi fokus utama ke depan, yang bisa mendorong sikap kebijakan lebih akomodatif dan pemangkasan suku bunga tambahan.
Analyst memperkirakan permintaan konsumen akan pulih lebih lanjut, mengubah dinamika inflasi dan menekan kebutuhan penyesuaian suku bunga.
RBA memproyeksikan dua pemangkasan 25 basis poin lagi sebelum paruh pertama tahun 2026, menandai kelanjutan langkah pelonggaran meskipun lintasan kebijakan tetap hati-hati.
Dampak dari keputusan ini terhadap pasangan AUDUSD dan instrumen terkait akan bergantung pada bagaimana data ekonomi terbaru menyikapi risiko inflasi, pasar tenaga kerja, dan sentimen global.