Risalah rapat Federal Reserve bulan Desember menjadi fokus utama pasar. Bank sentral memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi isyarat kemungkinan penurunan lebih lanjut pada tahun 2026. Dengan perubahan tersebut, kisaran target suku bunga menjadi 3,50%–3,75% dan menegaskan sinyal kebijakan yang lebih longgar di masa mendatang.
Indeks dolar AS (DXY) dibuka relatif stabil, diperdagangkan di sekitar 98,10, dan tren positif yang berlangsung beberapa hari terakhir menunjukkan stabilisasi pasar. Pasar menilai rencana pemangkasan bertahap sebagai langkah yang tidak terlalu agresif, menahan volatilitas lebih lanjut pada nilai tukar utama. CME FedWatch menunjukkan probabilitas tinggi untuk mempertahankan suku bunga pada rapat Januari, sementara ekspektasi pemangkasan segera memudar.
Investor menantikan risalah FOMC untuk melihat dinamika kebijakan internal dan bagaimana angka-angka ekonomi akan membentuk laku kebijakan ke depan. Dokumen itu diperkirakan akan menguraikan berbagai pandangan mengenai jalur suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya bisa mengarahkan likuiditas dan volatilitas di sejumlah instrumen utama pada awal 2026.
Emas turun tajam pada hari Senin sekitar 4,5%, berada di kisaran $4.330 per ounce. Pengambilan untung terjadi di pasar yang likuiditasnya tipis menjelang liburan, sehingga pergerakan korektif terlihat lebih besar setelah reli panjang beberapa bulan terakhir. Bayangan volatilitas di pasar emas mencerminkan respons terhadap perubahan kebijakan moneter dan likuiditas yang membeku.
Penurunan emas juga dipicu oleh dinamika dolar dan ekspektasi isu kebijakan di 2026. Ketika investor menimbang rencana bank sentral dan proyeksi inflasi, logam mulia ini cenderung mendapatkan tekanan saat imbal hasil naik. Selain itu, sentimen risiko yang berubah-ubah karena faktor eksternal turut menahan momentum kenaikan harga.
Para pelaku pasar disarankan memantau rilis risalah FOMC berikutnya untuk melihat sinyal kebijakan apakah akan lebih fleksibel di tahun mendatang. Di samping itu, likuiditas liburan membuat data ekonomi bernilai rendah, sehingga harga dapat bergerak cepat jika ada kejutan. Secara keseluruhan, emas tetap menjadi barometer risiko, meskipun arah jangka pendek masih bergantung pada komunikasi bank-bank sentral dan dinamika pasar global.
GBP/USD diperdagangkan di sekitar 1,3490 pada hari Senin, mencerminkan kehati-hatian pasar menjelang penutupan perdagangan tahun ini. Pasar terus menimbang sikap BoE terhadap inflasi yang masih jauh dari target 2%. Investor menilai bahwa perubahan kebijakan BoE bisa memicu pergeseran arus modal di pasar valuta asing.
EUR/USD berada di sekitar 1,1750 dan bergerak mendatar selama beberapa hari terakhir. Dolar AS menguat saat investor mencerna dampak rilis risalah Fed terhadap kebijakan global, sementara ketegangan geopolitik menambah tekanan pada pasangan utama. Volatilitas di pasar valas tetap tinggi karena kombinasi kebijakan moneter dan isu geopolitik.
USD/JPY diperdagangkan mendekati 156,20, dengan BoJ menegaskan bahwa suku bunga masih jauh dari netral. Beberapa anggota BoJ juga menyarankan kehati-hatian untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan bagi ekonomi dan pasar keuangan. Pasar memantau pernyataan kebijakan BoJ dan potensi dampaknya terhadap arus modal Asia.