Tembaga Dekati $12.000/ton Pasca Suku Bunga The Fed dan Investasi Rekor Chile pada Escondida dan Collahuasi

Harga tembaga melonjak mendekati $12.000 per ton setelah The Fed memangkas suku bunga, menambah dorongan terhadap permintaan dan sentimen pasar komoditas. Kenaikan ini membuat tembaga mencatat lonjakan sekitar 36% secara year-to-date, didorong kekhawatiran bahwa pasokan tidak mampu mengimbangi permintaan yang meningkat.

Penurunan suku bunga meningkatkan likuiditas global dan memperbaiki prospek pertumbuhan, sehingga permintaan logam industri seperti tembaga mendapat dukungan dari sektor-sektor konstruksi, listrik, dan transportasi yang berorientasi pada kendaraan listrik dan pembangkit energi.

Secara teknis, pelaku pasar memonitor dinamika supply chain dan biaya produksi tambang untuk menilai kelanjutan tren harga, meskipun faktor kebijakan moneter tetap menjadi katalis utama jangka pendek.

Rencana Investasi Tambang Tembaga Chile Mencapai Rekor

Analisis Commerzbank oleh Barbara Lambrecht menunjukkan perusahaan pertambangan Chile merencanakan investasi hampir $105 miliar hingga 2034, meningkat 26% dibanding proyeksi 2024–2033, dan tertinggi sejak 2015.

Rencana tersebut mencakup ekspansi tambang Escondida, tambang tembaga terbesar di dunia, serta fasilitas konsentrat baru di Collahuasi, sebagai bagian dari upaya memperkuat pasokan dalam jangka menengah hingga panjang.

Investasi besar ini mencerminkan keyakinan pada permintaan tembaga yang didorong oleh infrastruktur kelistrikan, jaringan energi terbarukan, serta kemudahan ekspansi kapasitas produksi meskipun menghadapi risiko biaya, izin, dan penyelesaian proyek.

Implikasi Pasokan Global dan Prospek Pasar

Lonjakan harga dan rencana ekspansi di Chile menyoroti keseimbangan antara pasokan dan permintaan tembaga global. Ketika pasokan diragukan mampu mengejar laju permintaan, harga cenderung tetap kuat dalam jangka menengah.

Jika investasi ini terealisasi sesuai jadwal, kapasitas produksi tembaga berpotensi meningkat, meskipun pelaksanaan proyek, biaya operasional, dan dinamika pasar bahan mentah dapat menimbulkan risiko terhadap jadwal dan biaya.

Secara keseluruhan, tembaga tetap menjadi indikator utama prospek pertumbuhan ekonomi global. Perkembangan kebijakan moneter dan dinamika pasokan tambang akan menjadi faktor kunci yang membentuk tren harga dalam beberapa kuartal mendatang.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image