USD Tertekan Pasca Pembatalan Wawancara Ketua The Fed dan Isyarat Hassett sebagai Pengganti Powell

\n

USD Tertekan Pasca Pembatalan Wawancara Ketua The Fed dan Isyarat Hassett sebagai Pengganti Powell

\n

Segmen 1 — Latar Belakang Peristiwa Kebijakan

\n

Analis Valas ING, Chris Turner, mencatat bahwa dolar melemah di perdagangan Asia setelah munculnya kabar mengenai pembatalan wawancara untuk jabatan Ketua The Fed. Ketidakpastian ini menambah volatilitas jangka pendek menjelang keputusan kebijakan berikutnya.

\n

Secara teoritis, pasar menilai bahwa kandidat penerus Powell yang dipersepsikan lebih dovish bisa mempengaruhi arah kebijakan. Sikap kebijakan yang lebih lunak cenderung menekan dolar secara umum, meski respons antar pasangan mata uang bisa berbeda.

\n

Beberapa sumber juga menyoroti bahwa Presiden Donald Trump kemungkinan menunjuk Kevin Hassett sebagai pengganti Powell, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional, dengan pandangan yang dianggap lebih sejalan dengan posisi presiden.

\n

Segmen 2 — Reaksi Pasar, Imbal Hasil, dan Aset Berisiko

\n

Harga kemarin memberikan gambaran singkat tentang potensi pergerakan jika Hassett benar dinominasikan sebagai pengganti Powell. Karakter yang lebih dovish bisa memperpanjang pelemahan dolar dan memberi arah pada imbal hasil, meskipun respons terhadap kurva imbal hasil tetap bervariasi di berbagai segmen pasar.

\n

Para pelaku pasar menilai bahwa pendalaman dovish untuk Hassett cenderung meningkatkan permintaan terhadap aset berisiko, meskipun imbal hasil di beberapa bagian kurva menunjukkan keberanian bullish yang terbatas.

\n

Diskusi mengenai arah kebijakan ini bisa menjadi tema utama menjelang rapat FOMC pekan depan, dengan sejumlah investor menimbang posisi long terhadap bias dolar lemah sambil mengelola risiko perdebatan kebijakan.

\n

Segmen 3 — Data Ekonomi dan Skenario Menuju FOMC

\n

Di samping isu kebijakan, dua data ekonomi AS menjadi fokus: laporan lapangan kerja ADP November diperkirakan melemah menjadi sekitar 10 ribu dari angka sebelumnya 42 ribu, menambah gambaran aktivitas tenaga kerja yang lebih lemah.

\n

Ekspektasi ini dipandang tidak mengubah probabilitas pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan FOMC minggu depan, dengan konsensus sekitar 92% untuk eksekusi tersebut.

\n

Selain itu, fokus juga tertuju pada indeks ISM Jasa November, terutama komponen ketenagakerjaan yang sebelumnya berada di wilayah kontraksi (di sekitar 48); pasar menilai bagaimana data saat ini dapat mempengaruhi sentimen dolar dan arah risiko menjelang rilis tersebut.

\n

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image