WTI Menguat Dekat $57,65 Didukung Ketegangan Venezuela dan Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga Fed

WTI naik mendekati $57,65 di awal sesi Eropa, bergerak naik sekitar 1,12% hari ini. Pergerakan harga ini mencerminkan respons pasar terhadap dinamika pasokan serta faktor geopolitik yang sedang berkembang. Investor tetap memperhatikan level tersebut sebagai acuan arah pergerakan berikutnya.

Kenaikan harga muncul setelah pernyataan Presiden AS bahwa perang dengan Venezuela tidak sepenuhnya mungkin dikesampingkan, menambah ketidakpastian terkait pasokan minyak. Berbagai pihak juga menyoroti tindakan pencegatan kapal tanker dan sanksi yang memberi tekanan terhadap aliran minyak ke pasar internasional. Pasar menantikan rilis laporan stok minyak mentah API sebagai katalis tambahan.

Harga WTI tetap menjadi fokus utama jelang rilis API pada Selasa, yang diprediksi bisa memberikan sinyal perubahan permintaan dan pasokan. Para trader menilai bagaimana data API akan memicu volatilitas harga dalam beberapa sesi ke depan. Sementara itu, berita mengenai upaya pembatasan perdagangan minyak terhadap Venezuela menambah sentimen risiko bagi pasar minyak.

Faktor Pasokan dan Kebijakan AS

Pencegatan kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela menyoroti risiko suplai bagi pasar global. NBC melaporkan bahwa AS masih mengejar tanker ketiga di dekat Venezuela, meningkatkan ketidakpastian tentang aliran minyak ke pasar internasional. Ketegangan ini berpotensi membatasi arus pasokan yang bisa menopang harga.

Pejabat keamanan menegaskan tanker tersebut berada di bawah sanksi, meskipun pemeriksaan kapal belum jelas. Langkah pencegatan bisa berwujud pelayaran atau tindakan lain terhadap kapal yang dicurigai, menambah kehati-hatian pelaku pasar. Secara keseluruhan, dinamika ini meningkatkan risiko geopolitik yang berdampak pada harga minyak.

June Goh, analis pasar minyak senior di Sparta Commodities, mengatakan pasar mulai menyadari bahwa pemerintahan Trump mengambil pendekatan keras terhadap perdagangan minyak Venezuela. Ia menambahkan bahwa tekanan geopolitik seperti ini berpotensi membatasi pasokan dan mendukung harga minyak jika kebijakan sanksi diperluas. Di tengah ketidakpastian tersebut, para trader memperhatikan gejala kebijakan yang bisa memicu pergerakan signifikan.

Prospek Kebijakan Moneter dan Dampaknya pada USD serta Minyak

Di sisi kebijakan moneter, pasar melihat potensi pemotongan suku bunga Fed yang bisa menjadi pendorong utama harga minyak. Bantalan inflasi yang lebih lemah dan laporan pekerjaan yang lebih dingin meningkatkan peluang penurunan suku bunga dalam beberapa pertemuan mendatang. Kondisi ini bisa melemahkan dolar AS dan meningkatkan daya tarik minyak berdenominasi dolar.

Data pasar menunjukkan probabilitas pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya mendekati satu peluang tertentu, seiring penurunan inflasi dan pekerjaan yang lebih stabil. Para investor menilai bahwa pemotongan suku bunga bisa menjadi sentimen positif bagi minyak, asalkan tidak diimbangi oleh faktor-faktor lain yang menekan permintaan global. Skenario ini menambah volatilitas di pasar valuta asing dan komoditas.

Selain itu, fokus tetap pada laporan stok API yang dirilis Selasa untuk mengarahkan arah harga dalam beberapa hari ke depan. Sinyal kebijakan moneter perlu dikontekstualisasikan dengan dinamika produksi Venezuela serta perubahan kebijakan internasional. Secara keseluruhan, WTI saat ini berada pada jalur untuk menguji level resistance dan support baru tergantung bagaimana data ekonomi dan geopolitik berkembang.

Signal: BUY
Open: 57.65 · TP: 60.5 · SL: 56.5

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image