Harga minyak WTI turun di pembukaan sesi Eropa, diperdagangkan di sekitar 59,36 USD per barel, menurun dari penutupan kemarin di 59,48 USD.
Minyak Brent juga melemah, diperdagangkan di sekitar 63,08 USD setelah ditutup sebelumnya di 63,16 USD.
Pergerakan kecil ini mencerminkan minat pasar yang berhati-hati menjelang data ekonomi utama dan potensi perubahan kebijakan produksi di masa depan.
Penyesuaian harga tersebut kemungkinan dipicu dinamika pasokan dan permintaan global yang tidak menunjukkan perubahan besar dalam jangka pendek.
Nilai tukar dolar AS juga menjadi faktor pendukung gerak harga minyak karena komoditas ini umumnya dinilai dalam dolar dan sensitif terhadap kekuatan greenback.
Rencana kebijakan OPEC Plus serta data persediaan minyak AS terutama dari inventori mingguan diperkirakan tetap menjadi penentu arah dalam beberapa minggu mendatang.
Untuk para investor berjangka, penurunan tipis seperti ini menandakan volatilitas rendah dengan peluang risiko-imbalan yang perlu dikelola secara hati-hati.
Signal teknikal dari data ini relatif lemah karena tidak ada tren jelas yang terkonfirmasi, sehingga banyak trader menunggu konfirmasi arah lebih lanjut.
Tips praktis mencakup manajemen risiko yang ketat, menyiapkan rencana keluar dan mempertimbangkan kisaran harga sekitar 60 hingga 62 USD untuk WTI sebagai patokan sementara.