AUD/JPY turun sekitar 103,20 pada pembukaan sesi Asia, menambah tekanan pada pasangan mata uang yang sensitif terhadap pergeseran kebijakan moneter dan likuiditas global.
Keputusan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mempertahankan Official Cash Rate (OCR) di 3,6% pada pertemuan Desember menambah sentimen negatif terhadap AUD hingga sesi Asia berlanjut.
Sementara itu, gempa yang terjadi di Jepang menambah risiko bagi Yen, karena potensi dampaknya terhadap neraca kebijakan BoJ dan visibilitas jalur suku bunga di masa depan.
Bank sentral Australia menegaskan beberapa tekanan inflasi mendasar masih mungkin bersifat sementara, tetapi data menunjukkan bahwa tekanan inflasi yang lebih luas tetap menjadi fokus para pembuat kebijakan.
Analyst menilai BoJ bisa menunda kenaikan suku bunga yang diperkirakan minggu depan, tergantung pada bagaimana dampak gempa dan data ekonomi Jepang berkembang menjelang rapat kebijakan 18-19 Desember.
Meski demikian, pasar mengamati pernyataan Gubernur BoJ Kazuo Ueda dan prospek kebijakan sebagai kunci arah pasangan ini dalam beberapa sesi mendatang.
Prediksi arah AUDJPY masih dipengaruhi oleh pidato Ueda dan komentar pejabat BoJ lain, serta data inflasi global yang bisa mengubah ekspektasi kebijakan.
Dengan rapat BoJ mendekat, volatilitas bisa meningkat, khususnya jika laporan ekonomi Jepang menunjukkan pembacaan yang berbeda dari ekspektasi pasar.
Sinyal perdagangan: SELL pada open sekitar 103,20 dengan target 102,60 dan stop di 103,60 memberi risiko 0,40 dan potensi keuntungan 0,60, rasio risiko/imbalan 1:1,5. Pastikan menjalankan manajemen risiko dan menyesuaikan ukuran posisi.