AUD/USD berada di sekitar 0,6685, turun mendekati 0,6680 seiring dolar AS menguat. Analisis teknikal menunjukkan EMA 20-hari yang naik di sekitar 0,6651, memberikan dukungan bagi tren jangka pendek. RSI 14-hari berada di 61, menandakan momentum bullish tanpa kondisi jenuh beli.
Ketika harga tetap di atas EMA 20-hari yang sedang menanjak, peluang upside tetap terjaga. Jika harga menembus di atas level 0,6725, open target menuju 0,6800 bisa terwujud sebagai langkah lanjutan. Meskipun ada tekanan dari dolar, pola harga menunjukkan daya tarik pembeli di kisaran bawah 0,67.
Penutupan harian di atas tertinggi 29 Desember di 0,6725 memberi konfirmasi untuk mendorong menuju target 0,6800. Namun volatilitas dolar AS tetap menjadi risiko bagi pasangan AUD/USD. Secara keseluruhan, peluang long diperkirakan tetap relevan asalkan level support di atas EMA 20-hari dan area 0,665 tetap terjaga.
Risalah FOMC bulan Desember menunjukkan bahwa kebijakan moneter masih cenderung hawkish, dengan dukungan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal tersebut memberi sinyal bahwa beban biaya pinjaman bisa bertahan lebih tinggi, yang berdampak pada pasangan berisiko seperti AUD. Para pejabat juga menekankan perlunya kebijakan yang lebih netral di masa depan untuk menjaga pasar kerja tetap stabil.
Dolar AS menguat terhadap enam mata uang utama, sehingga AUD tertekan menuju sekitar 0,6680. Indeks DXY mencetak level tertinggi mingguan mendekati 98,35, menambah tekanan pada pasangan berisiko. Pelaku pasar menanti data inflasi dan pernyataan pejabat untuk menilai arah kebijakan berikutnya.
RBA menyatakan bahwa tekanan inflasi yang membandel dapat memicu pengetatan lebih lanjut, menambah sisi risiko dan peluang bagi trader. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa kebijakan moneter Australia bisa lebih ketat jika inflasi tetap tinggi. Fokus pasar akan tertuju pada data inflasi berikutnya dan bagaimana isu ini mempengaruhi pergerakan AUD/USD.