AUD/USD telah turun dari level tertinggi lebih dari setahun ke sekitar 0,6700, karena aksi untung yang umum setelah kenaikan sebelumnya. Pasangan ini sempat menyentuh 0,6727 pada perdagangan intra-hari sebelum terkoreksi lebih lanjut. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar yang berhati-hati menjelang rilis data kunci yang dapat mengubah ekspektasi suku bunga.
Indeks CPI bulanan Australia menunjukkan laju YoY sebesar 3,8% pada bulan Oktober, mengindikasikan tekanan inflasi yang masih signifikan. Data ini mendukung pandangan bahwa Bank Reserve Australia bisa mempertahankan atau menimbang kebijakan yang lebih ketat di tahun 2026. Pasar menilai bahwa risiko inflasi domestik dapat menjaga AUD tetap rentan terhadap perubahan kebijakan moneter.
Di sisi lain, DXY bergerak datar di sekitar 98,0 menjelang rilis risalah rapat The Fed. Pasar menantikan petunjuk mengenai jalur kebijakan suku bunga AS dan potensi penyesuaian kebijakan di masa mendatang. Dalam konteks ini, komentar dari FOMC dapat memegang pengaruh besar terhadap arus modal dan volatilitas pasangan mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti AUDUSD.
Ekspektasi hawkish terhadap RBA makin kuat seiring meningkatnya tekanan inflasi domestik. Analisis pasar menunjukkan peluang kenaikan suku bunga pada 2026 tetap ada meskipun pergerakan jangka pendek AUD masih berfluktuasi. Hal ini membantu memberikan dukungan jangka menengah bagi AUD saat dinamika kebijakan global masih dinamis.
Kendati itu, pergerakan USD dan arah risalah FOMC tetap menjadi faktor penentu utama. DXY yang datar membatasi kenaikan AUD dalam beberapa sesi terakhir, sementara investor menimbang bagaimana kebijakan akan menyesuaikan arus modal global. Pasar mengaitkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed di 2026 dengan jalur inflasi dan dinamika pasar tenaga kerja.
Secara umum, sinyal perdagangan pada saat ini belum cukup jelas untuk memberi rekomendasi posisi beli atau jual. Risiko dan imbalan tetap perlu dipertimbangkan mengingat volatilitas terkait data inflasi dan kebijakan, serta perubahan spekulatif di pasar mata uang. Karena itu, investor disarankan untuk memantau rilis risalah FOMC serta indikator teknikal yang mendasari tren jangka pendek.
Implikasi bagi trader adalah menjaga pelaksanaan manajemen risiko yang ketat. Laju AUD terhadap USD bisa tetap berada di kisaran sempit jika data inflasi Australia tetap kuat dan RBA mempertimbangkan jalur kebijakan di 2026. Trader juga disarankan untuk memperhatikan volatilitas lonjakan data dan faktor risiko eksternal yang bisa memicu pergeseran arus modal.
Level kunci near-term berada di sekitar 0,6700 hingga 0,6725, mencerminkan area resistance terdekat. Jika harga menembus 0,6725, potensi konsolidasi ke area 0,6750 bisa muncul. Sebaliknya jika turun di bawah 0,6680, sentimen bisa membebani AUD dan mengundang gerak ke bawah lebih lanjut.
Dalam skenario trading, investor perlu menjaga rasio risiko terhadap imbalan minimal 1:1,5. Dengan konteks saat ini, target profit yang realistik bisa berada di rentang sekitar 0,6725–0,6750 atau pengujian ulang area support di 0,6680–0,6650. Namun, karena konsensus kebijakan FOMC bisa berubah, selalu ada risiko penyimpangan dari perkiraan.